ArsipAMP KK-Bandung: Trikora Ilegal, Militer Indonesia Pembunuh Orang Papua

AMP KK-Bandung: Trikora Ilegal, Militer Indonesia Pembunuh Orang Papua

Jumat 2014-12-19 17:45:30

BANDUNG, SUARAPAPUA.com — Terkait Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) 19 Desember 1961 di seluruh tanah Papua yang ilegal, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) KK-Bandung menggelar aksi demo damai di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (19/12/2014) siang.

Pantauan suarapapua.com, awalnya massa long march dari Alun-Alun Bandung menuju Gedung Merdeka sambil berteriak “Papua Merdeka”, juga sambil menyanyikan yel-yel di sepanjang jalan.

 

Koordinator Lapangan (Korlap), Nas Karoba dalam orasinya mengatakan, mahasiswa Papua Barat dan Aceh mempunyai hak untuk berbicara masalah penentuan nasib sendiri, karena ini dijamin oleh konstitusi negara Indonesia yaitu UUD 1945 alinea pertama.

 

“Kami mahasiswa Papua dan Aceh minta pemerintah Indonesia untuk berikan penentuan nasib sendiri, sebab hak menentukan nasib sendiri adalah solusi demokratis dan ini adalah bagian dari konstitusi negara kolonial Indonesia pada alinea pertama Undang-Undang 1945,” ujar Karoba.

 

Sementara itu, juru bicara (Jubir) aksi, Pian Pagawak menyebut tanggal 19 Desember 1961 merupakan awal operasi militer Indonesia di seluruh Tanah Papua. Operasi Militer di seluruh tanah Papua telah menewaskan rakyat Papua yang tak bersalah.

 

“Trikora adalah upaya Indonesia untuk menggagalkan pembentukan Negara Papua Barat yang sudah diproklamasikan pada 1 Desember 1961,” tegas Pagawak.

 

“Oleh karena itu, melalui aksi demo damai ini, kami mengutuk tindakan aparat militer Indonesia. Aparat TNI dan Polri hingga sekarang selalu membunuh rakyat Papua yang tak bersalah dengan melalui operasi-operasi tersebut,“ lanjutnya.

 

Pagawak juga menyatakan, perjuangan akan terus dilanjutkan. “Kami akan terus bersuara demi penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua, agar rakyat bangsa Papua menentukan nasib sendiri seperti bangsa-bangsa lain di seluruh dunia,“ ujarnya dengan lantang.

 

Editor: Mikael Kudiai

 

YANCE WENDA

Terkini

Populer Minggu Ini:

AMAN Sorong Malamoi Gelar Musdat III di Wonosobo

0
“Kita harus berkomitmen untuk jaga dan lindungi tanah adat untuk keberlanjutan hidup generasi kita,” kata Yulius kepada suarapapua.com pada 30 April 2024.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.