ArsipRektor USTJ, Resmi Buka PPSK MABA USTJ 2015

Rektor USTJ, Resmi Buka PPSK MABA USTJ 2015

Selasa 2015-08-18 01:59:33

JAYAPURA, SUARA PAPUA.com—Rektor Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, (USTJ), Drs. Yuyun N. Alikastela secara resmi membuka Program Pengenalan Studi Kampus (PPSK) Mahasiswa/I baru tahun 2015.

“saya membuka secara resmi, dihadapan Allah pencipta. Semoga, PPSK di tahun ini, dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan dari semua pihak kampus, mahasiswa/I yang ada semoga sukses,”kata Drs. Yuyun N. Alikastela, Senin, (17/08) dalam sambutannya, tadi siang di Aula USTJ, Jayapura, Papua.

 

Kata dia, PPSK adalah salah satu program untuk memperkenalkan akademik kampus, fasilitas kampus, para dosen, situasi kampus, dan sesama yang ada dilingkungan kampus ini,”katanya.

 

“jadi, kalian (Maba,red) adalah sebagai Generasi Pembaharuan Mahasiswa Sains dan Teknolig (GEPMAS), yang disebut di tahun 2015 ini,”tandasnya.

 

Lanjutnya, 736 maba, akan mengikuti PPSK selama dua hari, dari tanggal 18-19. Dalam PPSK itu, ia meminta, semua pihak kampus, baik dekan, dosen, BEM dan panitia PPSK punya tanggungjawab besar dalam menyukseskan kegiatan itu,”mintanya.

 

Ia menegaskan, juga dalam PPSK nantinya, dilarang keras terjadi kekerasan antara mahasiswa baru da senior,”tegasnya.
“tidak ada penyiksaan, pukulan dan kekerasan lainnya yang berbentuk fisik,”harapnya.

 

Sementara, Presiden Mahasiswa (PRESMA), Nelius Wenda, mengatakan, PPSK yang aka berlangsung selama 2 hari itu, Maba dan seluruh mahasiswa/I USTSJ yang menjadi Panitia, diupayakan agar memberikan pemahaman yang baik kepada MABA,”katanya.

 

“agar, MABA mampu menghargai kampus, dekan, senior, yunior, dan sesama yang ada di kampus,”jelasnya.
Ia meminta kepada MABA, perlu menghargai kakak-kakak panitia dan senior yang ada di area kampus dan diluar kampus,”mintanya.

 

 DELPIERO GOBAI

1 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.