ArsipPolisi Larang Jurnalis Meliput dan Mengambil Gambar di Jayapura

Polisi Larang Jurnalis Meliput dan Mengambil Gambar di Jayapura

Senin 2016-05-02 09:06:52

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Jurnalis dari berbagai media dilarang masuk di lapangan sepak bola Markas Brimob, Kotaraja, Jayapura, untuk meliput ribuan aktivis KNPB yang ditahan dan dijemur di lapangan sepak bola, halaman Mako Brimob, Jaypaura, Senin (2/5/2016) siang.

Sejak, pagi hari pada pukul 09:30 WP terjadi penangkapan aktivis KNPB dan mahasiswa. Berlanjut dan penangkapan dilakukan di semua titik yang ada di Kota Jayapura dan kabupaten Jayapura.

 

Sejumlah wartawan media cetak, elektronik dan media online tidak diperbolehkan masuk ke dalam lapangan Brimob, tempat di mana para aktivis KNPB dan mahasiswa disiksa dengan cara dijemur dibawah terik matahari.

 

“Kami hanya ingin, para aktivis KNPB itu aman saja, kalau memang aparat polisi dari mako Brimob tidak mengijinkan media masuk ke halaman dimana massa aksi dijemur, kami sangt kecewa,” kata Eveerth Joumilena, ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura.

 

Lanjut Eveerth, “Kami akan mematuhi aturan aparat keamanan, jika mereka menghargai massa aksi dengan tidak melakukan kekerasan dan melakukan intimidasi terhadap massa aksi,” katanya.

 

Eveerth mengatakan, dirinya sangat paham, jika media dilarang masuk. Namun sebagai ketua AJI Kota Jayapura, “Saya juga ingin berpesan agar aparat bisa menghormati hak asasi manusia.”

 

Hal senada diutarakan oleh salah satu wartawan media cetak di Kota Jayapur yang sempat dilarang meliput.

 

“Saya bukan saja dilarang, saya hampir dipukul oleh salah seorang anggota Brimob. Padahal saya berdiri jauh dari pagar dan kamera saya hampir dirampas oleh seorang anggota polisi,” katanya kepada suarapapua.com di Kotaraja.

 

Dalam aksi rakyat Papua kali ini, wartawan dilarang masuk ke dalam halaman Mako Brimob. Bahkan pegang kamera saja dilarang. Sampai berita ini diturunkan 16:53 WP, semua aparat tengah berjaga-jaga di pinggiran pagar Mako Brimob. Dan ribuan rakyat Papua yang ditangkap hari ini, masih ada di Mako Brimob di Kotaraja.

 

 

Editor: Arnold Belau

 

HARUN RUMBARAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.