ArsipDana Untuk Bangun Pasar Mama-mama Papua di Jayawijaya Sebesar Rp. 33 Milyar

Dana Untuk Bangun Pasar Mama-mama Papua di Jayawijaya Sebesar Rp. 33 Milyar

Jumat 2015-02-13 18:41:45

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindakop) Kabupaten Jayawijaya, Semuel Munua mengungkapkan, untuk membangun pasar tradisional Potikelek bagi mama-mama Papua atau Orang Asli Papua (OAP) di Wamena menelan biaya sebesar Rp 33 Milyar.

“Biaya itu bersumber dari Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) dan Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN) pusat. Jadi, dari dua sumber itu nilainya hampir mirip-mirip,” ungkap Munua kepada suarapapua.com di Wamena, Jumat (13/2/2015) tadi pagi.

 

Dikatakan, dana sebesar itu dibiayai tidak sia-sia, sebab dana tersebut betul-betul diperuntukan bagi Orang Asli Papua (OAP), yang mana dibangun sebuah pasar tradisional bagi Mama-mama Papua atau orang Papua yang selama ini diharapkan.

 

Menurutnya, hal ini perlu diapresiasi, sebab baru Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang membangun pasar Mama-mama Papua.

 

“Coba lihat daerah lain, apakah mereka sudah bangun pasar tradisional Mama-mama Papua? Di Jayapura saja yang mau bangun hingga hari ini belum direalisasikan,” kata Munua.

 

Untuk itu kata dia, pihaknya hari ini melakukan pembersihan di pasar Potikelek. Sebab, pada tanggal 17 Februari 2015 akan diadakan doa syukur terkait pasar ini sesuai permintaan Mama-mama Papua.

 

“Kemarin-kemarin kami sudah sampaikan supaya mama-mama ini masuk mulai jualan, sambil menunggu peresmian, tetapi mereka tidak mau karena belum adakan doa." 

 

"Jadi, kami terima itu dan akan lakukan doa pada tanggal 17 dan langsung mulai jualan. Sedangkan peresmian sendiri tunggu bupati,” ujarnya.

 

Dijelaskan, antusiasme Mama-mama Papua terhadap pasar tradisional ini sangat tinggi, sehingga untuk melaksanakan doa syukur tanggal 17 itu sedang kumpul-kumpul uang secara sukarela.

 

“Tadi ada perwakilan Mama-mama Papua yang datang kasih tahu, kalau mereka ada kumpul-kumpul uang untuk bakar batu tanggall 17 nanti,” katanya.

 

Sementara, Lenni seorang mama Papua yang sedang berjualan di persimpangan jalan di Potikelek kepada suarapapua.com, mengatakan, pihaknya sudah tahu bahwa pada tanggal 17 Februari 2015 akan dilakukan doa syukur di pasar Potikelek.

 

“Ya, kami sudah tahu itu dan kami sebagian sedang kumpul-kumpul uang. Memang tidak banyak, per-orang Rp100.000. Kami kumpul-kumpul saja untuk beli apa begitu untuk masak,” kata Lenni dengan senang karena pergumulan mereka selama ini terjawab dengan dibangunnya sebuah pasar tradisional.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ini Keputusan Berbagai Pihak Mengatasi Pertikaian Dua Kelompok Massa di Nabire

0
Pemerintah daerah sigap merespons kasus pertikaian dua kelompok massa di Wadio kampung Gerbang Sadu, distrik Nabire, Papua Tengah, yang terjadi akhir pekan lalu, dengan menggelar pertemuan dihadiri berbagai pihak terkait di aula Wicaksana Laghawa Mapolres Nabire, Senin (29/4/2024) sore.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.