ArsipKoalisi HAM Minta Pelaku Penembakan di Proses Secara Hukum

Koalisi HAM Minta Pelaku Penembakan di Proses Secara Hukum

Senin 2013-02-25 16:07:45

PAPUAN, Jayapura — Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum dan HAM di Tanah Papua meminta aparat kepolisian dapat segera menangkap pelaku penembakan di Sinak maupun Mulia yang telah menewaskan delapan anggota TNI, dan empat warga sipil, Kamis (21/2/2013) lalu.

“Jika pelaku penembakan gerakan sipil bersenjata, maka itu tidak bisa dikategorikan sebagai pelanggaran hak asasi manusia, aparat harus memastikan para pelaku ditangkap, dan diproses secara hukum,” ujar Feri Marisan, Direktur Elsham Papua, saat memberikan keterangan kepada pers, di Rumah Makan Rempah-Rempah, Abepura, Papua, Senin (25/2/2013) siang.

Marisan juga meminta agar dalam operasi penangkapan pelaku yang dilancarkan aparat, memastikan kalau warga sipil di Sinak maupun Mulia tidak menjadi korban.

“Kalau aparat menembak atau menyiksa warga sipil, itu bisa dikategorkan sebagai pelanggaran HAM, dan aparat harus menjaga hal itu,” ujar Marisan.

Ditambahkan oleh SE Foker LSM Papua, Lien Maloali, aparat harus memastikan pelaku penembakan, dan menangkap secara hidup-hidup agar dapat mempertanggung jawabkan perbuatan mereka di depan hukum.

“Kami menolak ada operasi atau penyisiran di Puncak Jaya maupun Puncak Papua, sebab ini dapat berdampak luas pada masyarakat Papua,” kata Maloali.

Matius Murib, Direktur Baptis Voice mengatakan, aparat sebenarnya sudah mengetahui pelaku penembakan di Puncak Jaya maupun di Puncak Papua, namun sengaja dibiarkan.

“Kami melihat ada proses pembiaran terhadap pelaku penembakan, padahal aparat telah mengetahui pelaku penembakan, mereka harus ditangkap,” kata Murib.

Seperti diberitakan beberapa media, gerakan sipil bersenjata di Sinak, Puncak Papua, dan di Mulia, Puncak Jaya, telah menembak mati delapan anggota TNI, dan satu luka-luka, nama mereka sebagai berikut;

1. Sertu Ramadhan (Gugur)
2. Pratu Edi (Gugur)
3. Praka Jojo Wiharja (Gugur)
4. Pratu Mustofa (Gugur)
5. Praka Wempi (Gugur)
6. Sertu Udin (Gugur)
7. Sertu Frans (Gugur)
8. Pratu Wahyu Prabowo (Gugur)
9. Lettu Inf Reza (Luka Tembak)

Sedangkan dari warga sipil, yang tewas sebanyak empat orang, dan satu luka, sebagai berikut;

1. Yohanis Palimbong

2. Markus Cavin

3. Uly

4. Rudy

Awalnya, jenazah mereka sulit diterbangkan dari Sinak ke Jayapura, kendala cuaca, selain itu ada tembakan dari gerakan sipil bersenjata ke Helikopter yang digunakan TNI untuk mengevakuasi, namun kemarin, Minggu (24/2/2013) semua berhasil diterbangkan ke Jayapura.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

JDP: Pemindahan Makam Dortheys Eluay Harus Berpikir Bijak Dengan Kepala Dingin

0
“Saya kira JDP pasti akan ikut mendukung segenap upaya damai yang dilakukan oleh segenap pihak demi menjaga Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua dan seluruh Tanah Papua agar selalu damai dan tenteram dari hanya sekedar memindahkan makam Pemimpin Besar Rakyat Papua Theys Hiyo Eluay tersebut.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.