ArsipSeharusnya OAP Sadar Diri, Ekonomi Rakyat Papua Dikuasai Non-Papua

Seharusnya OAP Sadar Diri, Ekonomi Rakyat Papua Dikuasai Non-Papua

SEMARANG, SUARAPAPUA.com — Orang Asli Papua (OAP) seharusnya sadar diri, karena saat ini ekonomi di Papua dikuasai oleh orang-orang pendatang alias Non-Papua,. Hal ini memang aneh, tapi nyata, OAP harus bangkit dari ketertinggalan ini.

Demikian penegasan Drs. Albertus Istiarto MA, saat diskusi terbuka di Sekretariat Mahasiswa Mimika, Papua, di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Kamis (23/10/2014) siang.

“Seharusnya orang Papua yang menguasai ekonomi di Papua, tetapi pada kenyataannya terbalik, sehingga orang Papua jadi penonton setia. Di Timika saja orang Bugis, Toraja, Key, Buton, dan Jawa yang kuasai.”Â

“OAP di Timika saat ini benar-benar tergeser dan terasing, karena kalah ilmu, kalah modal dan sebagainya, ini sangat disayangkan,” tegasnya.Â

Anehnya lagi, menurut pendamping Mahasiswa Timika Penerima Beasiswa LPMAK-Unika ini, “Orang Bugis atau Makassar menjadi penjual dan pelihara babi, padahal mereka mayoritasnya agama Islam dan haram bagi mereka, ini kan tidak masuk akal,” ujarnya.Â

Kenyataan seperti itu, lanjut Istiarto, akan mengancam eksistensi ekonomi rakyat Papua yang dulunya pelihara babi, kemudian kini hanya jadi penonton.

Selain itu, lanjut Istiarto, banyak orang pendatang yang juga mengambil fungsi ekonomi orang asli Papua, contohnya pinang dulu didagangkan oleh orang Papua saja, tapi belakangan ini banyak dijumpai pendatang yang juga menjual pinang.

Menurutnya, yang lebih tragis, mulai dari restoran, supermarket, toko-toko, pasar, sopir, semuanya dikuasai oleh warga pendatang.Â

Sementara itu, salah satu mahasiswa Pascasarjana, Reva, mengatakan, ekonomi menjadi permasalahan yang paling mendasar di Papua, karena itu perlu mendapatkan perhatian semua pihak.

“Seharusnya pemerintah daerah memperhatikan hal ini, dengan membuat sebuah peraturan untuk menyelamatkan ekonomi rakyat,” ujar Reva.

Editor: Oktovianus Pogau

 

MARSELINO TEKEGE

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

0
“Pukul 11. 04 WP pihak keamanan hadirkan pihak DPR PB. Pukul 12. 05 WP, massa aksi kami arahkan untuk menyampaikan orasi politik dari masing-masing organisasi. Akhir dari orasi politik membacakan pernyataan sikap.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.