ArsipMeloncing Angka Kemiskinan Di Indonesia Dengan Program Susenas

Meloncing Angka Kemiskinan Di Indonesia Dengan Program Susenas

Selasa 2016-02-09 10:03:21

WAMENA,SUARAPAPUA.com — Badan Statistik Kabupaten Jayawijaya Menggelar Pelatihan Petugas Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Wilayah Pegunungan Tengah Papua (Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Nduga, dan Mamberamo Tengah) di Wamena guna Meningkatkan Kesejahteraan Sosial.

Kegiatan Susenas ini bukan hanya di Papua dan kabupaten pemekaran Pegunungan Tengah namun kegiatan ini hampir seluruh Indonesia serentak yang akan dilasakan pada tanggal 1 Maret mendatang, ujar Gaip Hakiki kepada wartawan di sela-selah kegiatan pembukaan Susenas di Wamena, Selasa (09/02/2016).

Melatih pengembangan ini yang nanti akan mengembangkan untuk mengambil data di lapangan sehingga selama tiga hari ini kami mempersiapkan mereka untuk mendalami materi.

Di sini kita menyediakan data kepada pemerintah tentang kondisi social, kondisi ekonomi dari setiap masyarakat
“ kami ada lima kelas artinya lima kabupaten pemekaran jayawijaya, Lanny Jaya, Yalimo, Nduga dan Mamberamo Tengah. Hari hanya baru tiga kelas. Kemudian dua-dua kabupaten yang kami akan kasih pelatihan khusus,”Ujar dia.

Dia juga menambahkan, hari ini mulai dan akan akhiri pada hari Kamis, kemudia kelas yang berikutnya akan dilanjutkan pada hari Jumat sampai hari minggu.

Materi yang di berikan dalam sosialisasi ini alalah yang pertama “kami punya kuisioner yang besar, pertama tentang koor. Koor itu isinya menjukkan data , Pendidikan Kesehatan, Ekonomi, Fasilitas-fasilitas KB, dan data informasih ketarangan tentang pemuramahannya, sampai keterangan social ekonomi lainnya ”

Kegiatan ini sudah berlangsung ½ abad lebih. Jadi pertama kali itu pada tahun 1963 tapi sampelnya kecil saja sampai di Jawa, tapi mulai pada tahun 2002 itu sampelnya besar makanya sampai saat ini 3000 ribuh rumah tangga seluruh Indonesia. Kalo 1 rumah tangga x 4/5 orang berarti ½ juta orang lebih.

Mereka akan terjun ke lapangan itu mulai 1 – 20 Maret tahun ini selama 20 hari. Tapi, Kita kasih kesempatan kepada mereka sebelum 1 Maret. Satu tugas namanya update atau memutahirkan wilayah tugas mereka.

Karena kondisi penduduk dulu dan sekarang bertambah dan berkurang sehingga dirinya mangatakan “memutahir data dari wilayah paling kecil (RT sampai ke atas). Sehingga kami mau mengupadate kondisi sekarang ini. Update dulu orang-orangnya. Kita ambil sampelnya contoh dari sepuluh rumah tangga” Imbuh dia.

Khusus untuk Papua, tidak terjun senidiri dari kabupaten ke sana, kita selalu ada penunjuk jalan. Sekaligus penerjemah, tidak semua petugas pendata tapi ada penerjemah juga

“Beda dengan sensus dan survey kan? Dengan demikian program ini survey saja,” katanya.

Walaupun kenyataannya, di Papua selalu terlambat tapi kita mengerti kan,! Intinya kita minta teman-teman di lapangan itu lakukan yang terbaik meskipun banyak kendala. Medanya susah untuk menjangkau.

Tiap tahun ada program. Jadi, tiap tahun selalu dua kali seluruh Indonesia. Bulan Maret dan September. Karena kita mau meloncing angka kemiskinan setahun dua kali

Petugasnya selalu berbeda, kita selalu melakukan pelatihan sebelum terjun ke lapangan. Kata dia, “Kalo tidak latih, mau bikin apa di lapangan kan? Kita satukan konsep dan satu komando,”. akhirinya.

DIUS KOGOYA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.