ArsipLPMA SWAMEMO Akan Bawa Masalah Degeuwo Ke Ranah Hijau

LPMA SWAMEMO Akan Bawa Masalah Degeuwo Ke Ranah Hijau

Minggu 2014-02-09 10:30:15

PAPUAN, Jayapura — Thobias Bagubau, Ketua Lembaga Pengembangan Adat Suku Walani Mee dan Moni (LPMA SWAMEMO) mengatakan pihaknya akan membawa masalah penambangan liar yang terus dilakukan selama tiga belas tahun belakangan ke ranah hukum untuk adili pengusaha-pengusahan ‘nakal’ dan meminta pertanggungjawaban mereka (pengusaha-pengusaha nakal – red).

“Kami akan tetap mendorong masalah penambangan liar di sepanjang Degeuwo itu ke ranah hukum dengan dugaan telah melakukan tiga masalah besar di Degeuwo selama tiga belas tahun terakhir,”Kata Bagubau kepada Wartawan di Perumnas I Waena pada Sabtu (8/2/2014) kemarin.

Menurut Thobias, tiga masalah tersebut adalah; pertama, pengambilan emas dalam jumlah banyak  dengan kerugian yang sangat besar. Kedua, kerusakan lingkungan hidup sebesar 1.410 hektar yang juga merupakan huta konservasi. Ketiga,pelanggaran HAM sebanyak 217 kasus yang terjadi sejak tahun 2001 hingga tahun 2013 di sepanjang sungai Degeuwo.

Menurut Thobis Bagubau, LPMA SWAMEMO meminta 30 pengusaha yang terdiri dari tiga perusahaan besar. Tiga perusahaan besar itu adalah; PT Marth Mining yang saat ini memiliki tanah seluas 28 hekater, PT.Komputer yang saat ini memiliki tanah seluas 50 hektar dan PT.Madinah Qurrantain yang saat ini memiliki luas tanah seluas 40 hektar. Bersama tiga perusahaan besar ini ada 26 pengusaha menengah.

“Tiga perusahaan ini bersama dengan puluhan pengusaha menengah yang akan kami bawa ke ranah hukum untuk meminta pertanggungjawaban ganti rugi atas pencurian emas yang dilakukan dari tahun ketahun sejak 2001 dan meminta pertanggungjawaban atas kerusakan lingkungan di Degeuwo,” tutur Bagubau.

Selain itu, Thobias mengatakan,  LPMA SWAMEMO mendukung penuh kebijakan pemerintah kabupaten Paniai dan pemerintah provinsi papua untuk menyelesaikan persoalan ilegal di sepanjang sungai Degeuwo maupun kebijakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rayat papua lebih baik adanya.

Sementara itu, Misael Maisini, Ketua Komunitas Mahasiswa Independen Somatua Intan Jaya (KOMISI) saat dihubungi suarapapua.com mengatakan dirinya dan KOMISI sangat mendukung upaya yang sedang didorong oleh LPMA SWAMEMO. “Kami dukung Thobias dan kawan-kawan untuk tetap mendorong upaya yang sedang didorong. Terutama bawa masalah Degeuwo ke ranah hukum,” tutur Misael saat dihubungi suarapapua.com lewat telepon selularnya dari Intan Jaya (9/2/2014).

 

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.