ArsipMahasiswa Nduga Se-Indonesia Mempertanyakan Dana Tugas Akhir Dan Pemondokan

Mahasiswa Nduga Se-Indonesia Mempertanyakan Dana Tugas Akhir Dan Pemondokan

Jumat 2014-08-08 19:03:30

PAPUAN, Semarang — Pemerintah Daerah Kabupaten Ndugama membisu dibalik penderitaan mahasiswa asal Nduga di seluruh Indonesia. Lantaran belum ada informasi mengenai dana yang dianggarkan untuk kapan dibagikan

“Bantuan tugas akhir dan pemondokan yang dianggarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ndugama pada periode 2014. hingga kini, dana tersebut belum jelas.” Kata Otiz Tabuni kepada suarapapua.com melalui telepon, Jumat (8/08/2014).

 

 

“Tidak ada yang mau bertanggungjawab atas dana tersebut, saling melemparkan, sehingga mahasiswa menilai pemerintah akan mengelapkan dana tersebut.” Ujar Tabuni

 

 

Lanjut mahasiswa Unika Jurusan Hukum ini, tidak tau siapa sebenarnya aktor utama dibalik pengelapan dana tersebut. Sehingga nasib mahasiswa Nduga Se-Indonesia tidak jelas. Ungapnya.

 

 

Dengan tidak jelasnya dana yang dilontarkan, kata Tabuni, diprediksi tidak sedikit mahasiswa Nduga Se-Indonesia akan putus kuliah dan terlantar tempat tinggal. Tutur Mahasiswa asal Nduga ini.

 

 

Menurut Tabuni, akibat dari penggelapan dana tersebut, 16 kontrakan yang ada di beberapa kota study sudah tutup, sehingga ratusan mahasiswa terlantar.

 

 

Dia meminta kepada mahasiswa Nduga Se-Indonesia, segera merapatkan barisan untuk membawa ke jalur hukum karena ini, berkaitan pengelapan dana.

 

 

Sekedar diketehui, Pemerintah Daerah Kabupaten Ndugama mengganggarkan dana tugas akhir dan pemondokan sekitar Rp 25 miliar rupiah.

 

 

Tabuni berharap, seluruh mahasiswa Nduga kosisten dan bersatu untuk menyelesaikan masalah ini.

 

 

Marselino Tekege

 

 

 

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM: Januari Hingga Maret 2025 Terjadi Sebanyak 117 Korban Dari 29...

0
Sementara data kasus dan korban di kuartal pertama tahun 2024 sebanyak 29 korban dari 19 kasus. Kuartal kedua tahun 2024 lebih dari 132 korban dari 19 kasus, kuartal ketiga tahun 2024lebih dari 313 dari 33 kasus, kuartal keempat tahun 2024 lebih dari 122 korban dari 23 kasus dan kuartal pertama tahun 2025 lebih dari 117 korban dari 29 kasus.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.