Minggu 2014-05-25 13:48:45
PAPUAN, Jayapura — Sebagai kepala daerah, mahasiswa desak Bupati Kabupten Jayawijaya, Wempi Wetipo untuk mengunjung kelima asrama milik mahasiswa Jayawijaya yang tersebar di Kota Jayapura, dan sekitarnya.
“Ini penting, agar Bupati bisa lihat apa kendala dan kebutuhan kami selama ini, dan agar ada perhatian dari pemda,†tegas Urbanus Asso, salah satu mahasiswa Jayawijaya, kepada suarapapua.com, Minggu (25/5/2014).
Dikatakan, untuk menuntut perhatian Pemda, mahasiswa pernah melakukan aksi demo damai berupa pemalangan kantor perwakilan kargo Pesawat Uwelesi air, di bandara Sentani.
“Saat itu aksi dilakukan oleh kelima badan pengurus asrama. Juga dibackup oleh Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Jayawijaya (HMPJ). Kami waktu itu menuntut janji Bupati untuk merenofasi, serta melengkapi fasilitas kelima asrama yang adam,†tegas Asso.
Asso juga mengatakan, sebenarnya sudah ada tawaran dari Pemda, yakni, diminta mengirimkan nomor rekening masing-masing asrama yang ada, namun mahasiswa menolaknya dengan tegas.
“Kami kemarin meminta waktu selama satu minggu, akhirnya ditangapi oleh pak Jhon R. Banua, meminta kami untuk mengirim nomor rekening. Tapi kami tetap tolak tawaran itu,†tegasya.
Sementara itu, Ketua HMPJ, Niuds Asso mendesak Pemda Jayawijaya untuk segera turun langsung kelapangan, agar dapat melihat kondisi mahasiswa yang tersebar di kota Jayapura dan sekitarnya.
“Kami tidak mau uang, tetapi kabulkan segera apa yang kami keluhkan dalam demo sesuai peryataan sikap kami. Sebab, banyak yang mengatasnamakan mahasiswa dan dijadikan lahan bisnis untuk kepentingan pribadi.â€
Lanjutnya, cara-cara kirim nomor rekening yang ditawarkan Pemda sangat tidak relevan, karena mahasiswa saat ini mau dialog langsung dengan Bupati, agar kedepannya bisa dipahami kondisi mahasiswa.
“Bantuan tidak boleh melalui perantara, melalui pengurus sekalipun. Harus disaksikan public dan mahasiswa. Dan kedua pimpinan daerah juga harus hadir tunjukan muka bicara,†tegasnya.
Sekedari diketahui, mahasiswa Jayawijaya berulang kali melakukan demonstrasi meminta perhatian pemerintah atas nasib asrama mereka yang sangat memprihatinkan.
AGUS PABIKA
