ArsipSKP-HAM Papua Gelar Misa Arwah Korban Paniai Berdarah

SKP-HAM Papua Gelar Misa Arwah Korban Paniai Berdarah

Rabu 2015-11-18 11:56:35

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sebagai bentuk protes dan “melawan lupa”, Solidaritas Korban PelanggaranHak Asasi Manusia (SKP-HAM) Papua menggelar perayaan misa arwah bagi korban penembakan di Paniai, Papua, 8 Desember 2014 lalu.

Dalam misa arwah para korban Paniai Berdarah, yang diadakan di aula Sekolah Tinggi Filsafat Teologi “Fajar Timur” Abepura, Rabu (18/11/2015) sore, Pastor Timotius Sefire, OFM mengajak kepada semua orang di Tanah Papua untuk tidak melupakan tragedi-tragedi yang menimpa umat ciptaan Tuhan.

“Kita yang hadir saat ini adalah orang-orang yang peduli dengan umat manusia di tanah ini. Banyak sesama kita korban kejahatan. Semua masih membekas, luka batin. Tentu saja kita tidak mudah melupakan semua kejahatan negara kepada rakyat Papua,” ujar Pastor Timotius dalam kotbahnya.

Dalam tragedi Paniai Berdarah 8 Desember 2014, empat anak muda tewas diterjang peluru. 17 orang lainnya luka-luka. Mereka korban pelanggaran HAM berat, yang sampai sekarang kasusnya belum diproses hingga tuntas.

Koordinator SKP-HAM Papua, Peneas Lokbere menjelaskan, kegiatan ibadah arwah diadakan untuk mengenang korban kekerasan negara di Paniai, juga kasus-kasus serupa lainnya yang terjadi di atas tanah kaya raya ini.

“Hari ini semua tragedi pemusnahan etnis yang telah terjadi di Tanah Papua juga menjadi bagian dari doa kami dan terlebih khusus korban penembakan di Paniai pada tanggal 8 Desember 2014,” ujar Lokbere.

Menurut dia, selain ibadah bersama, pihaknya juga membangun semangat solidaritas untuk terus memperjuangkan kebenaran, keadilan, perdamaian dan perlindungan hidup di Tanah Papua.

“Kami juga sebelumnya sudah melakukan beberapa kegiatan seperti aksi damai, diskusi dan pemutaran film tentang tragedi Paniai Berdarah,” jelasnya.

“Dari semua rangkaian kegiatan yang kami lakukan, nanti acara puncaknya pada bulan Desember besok,” imbuh koordinator Bicara untuk Kebenaran (BUK) Papua ini.

Editor: Mary

HARUN RUMBARAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

AMAN Sorong Malamoi Gelar Musdat III di Wonosobo

0
“Kita harus berkomitmen untuk jaga dan lindungi tanah adat untuk keberlanjutan hidup generasi kita,” kata Yulius kepada suarapapua.com pada 30 April 2024.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.