ArsipMasalah Degeuwo Akan Diselesaikan Melalui Jalur Hukum

Masalah Degeuwo Akan Diselesaikan Melalui Jalur Hukum

Rabu 2012-04-04 13:54:15

PAPUAN, Jayapura — Thobias Bagubau, salah satu pimpinan masyarakat adat di Degeuwo meminta persoalan di wilayah Degeuwo dapat diselesaikan melalui persoalan hukum.

Demikian penegasan Ketua AISWMM, Thobias Bagubau bersama beberapa rekannya ketika menggelar jumpa pers pada, Selasa (3/4) kemarin, di Prima Garden, Abepura, Jayapura, Papua terkait persoalan penembangan liar di Degeuwo.

Menurut Bagubau, setelah diselidiki secara cermat, ternyata hampir semua perusahaan di Degeuwo telah melakukan pelanggaran administrasi, sehingga dirinya akan mengadukan persoalan tersebut ke pengadilan.

Bagubau bersama rekan-rekannya juga menolak tegas pertemuan yang dilakukan Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Paniai, Jhon NR Gobay, Selasa (3/4) kemarin di Nabire, dengan tujuan mencari solusi persoalan di Degeuwo.

Sementara itu, salah satu warga Degeuwo, Johanes Kobepa dengan tegas mengatakan Degeuwo harus tutup, karena banyak sekali dampak negatif yang terjadi akibat penambangan liar di daerah tersebut.

Kobepa juga meminta agar Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai maupun Pemerintah Provinsi Papua untuk tidak memberikan izin kepada siapa pun yang ingin buka usaha maupun lakukan pertambangan di sepanjang kali Degeuwo.

Ketika ditanya, kapan masalah Degeuwo akan diselesaikan melalui jalur hukum, dalam hal ini melalui pengadilan, ketua AISWMM mengatakan, pada bulan Mei 2012 mendatang masalah tersebut akan segera diadukan.

Aktivitas penambangan liar di Kali Degeuwo, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua, telah berlangsung sejak tahun 2003.

Tiap harinya, puluhan ton dihasilkan dari pendulangan liar tersebut. Banyak warga non-Papua yang menambang dengan mengguinakan alat-alat canggih, sehingga masyarakat setempat yang masih sangat tradisional dengan sendirinya tersingkir.

Aparat TNI/Polri selalu membeking keberadaan penambang non-Papua, dalam beberapa tahun belakangan ini juga banyak warga sipil setempat yang menjadi korban akibat ditembak aparat keamanan.

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

61 Tahun Aneksasi Bangsa Papua Telah Melahirkan Penindasan Secara Sistematis

0
“Kami mendesak tarik militer organik dan non organik dari tanah Papua dan hentikan operasi militer di atas tanah Papua. Cabut undang-undang Omnibus law, buka akses jurnalis asing dan nasional seluas-luasnya ke tanah Papua,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.