ArsipKepala Dinas Pertambangan Intan Jaya Mengaku Diteror Mahasiswa

Kepala Dinas Pertambangan Intan Jaya Mengaku Diteror Mahasiswa

Sabtu 2014-08-16 17:56:30

PAPUAN, Jayapura — Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, mengaku mendapat tekanan dan teror dari mahasiswa asal kabupaten Intan Jaya terkait dengan pertambangan dan mengancam akan melakukan demo besar-besaran dalam waktu dekat.

Piter mengaku jika dirinya sudah mendapat teror dari mahasiswa melalui Short Message Service (SMS). Isi SMS tersebut adalah dari mahasiswa Moni se-Jawa dan Bali.

 

“Mahasiswa sudah ancam kami lewat SMS. Isi SMS itu adalah mahasiswa akan melakukan demo besar-besaran untuk tolak semua perusahaan tambang yang akan masuk di Intan Jaya. Dan terkait SMS teror ini sudah saya sampaikan kepada Bupati,” kata Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Intan Jaya, Piter Tabuni, S.Pd saat menghubungi suarapapua.com dari Nabire, (15/8/2014).

 

Saat ini memang belum ada Peraturan Daerah (Perda) tentang segala jenis perusahaan yang akan beroperasi di wilayah kabupaten Intan Jaya. Namun, pemerintah setempat sedang dan terus berupaya untuk mengizinkan perusahaan pertambangan beroperasi.

 

Piter juga mengatakan, jika dirinya mengalami dilema yang sangat besar. Karena, sebagian besar masyarakat meminta supaya perusahaan tetap masuk. Tetapi hampir seluruh mahasiswa saal Intan Jaya di seluruh Indonesia menolak pertambangan masuk.

 

“Saya alami dilema yang besar, karena Perda tentang pertambangan untuk kabupaten Intan Jaya belum ada. Harusnya sudah disahkan oleh DPRDtahun lalu, namun Perda itu tidak diakomodir. Jadinya, untuk ambil kebijakan jadi susah,” kata Piter.

 

Sementara itu, Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni beberapa waktu lalu kepada suarapapua.com mengatakan, memang ada banyak perusahaan yang sudah rencana untuk beroperasi. Tetapi masih belum diberikan izin. Karena belum ada Perda tentang pertambangan.

 

“Kalau untuk di kecamatan Mbiandoga dan Agisiga, masyarakat sendiri yang minta supaya perusahaan harus masuk. Kami sudah jelaskan proses masuknya perusahaan, namun masyarakat bersih keras untuk minta perusahaan harus masuk,” tuturnya.

 

Tetapi, lanjut Bupati, “Kami tidak akan menutup diri untuk berdialog dengan seluruh lapisan masyarakat termasuk mahasiswa untuk membicarakan langkah-langkah yang tepat agar tidak ada yang merasa dirugikan.”

 

Secara terpisah, Ketua Ikatan Mahasiswa Moni Seluruh Indonesia, Yunus Abugau saat dikonfimasi terkait SMS teror itu, mengatakan, pihaknya belum pernah merencanakan untuk melakukan demonstrasi di Intan Jaya.

 

“Sampai saat ini saya tidak tahu. Karena memang kami tidak pernah ada recana untuk demo terkait perusahaan. Memang kami dengar dan ikuti informasi-informasi terkait pertambangan di Intan Jaya, tapi belum pernah ada rencana untuk turun aksi,” tutur Yunus.

 

Pihaknya meminta supaya untuk sementara waktu perusahaan tidak boleh diizinkan masuk. Sebab, pemerintahan di Intan Jaya masih amburadul. Juga masih belum ada Perda.

 

“Jadi, kalau pemerintah izinkan itu berdasarkan apa? Akibat dampak buruk yang akan dilahirkan oleh perusahaan itu yang alami adalah masyarakat. Kalau nanti terjadi dampak buruk, siapa yang mau tanggung jawab?” tanya Abugau.

 

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

0
“Perusahaan segera ganti rugi tanaman, melakukan reboisasi dan yang paling penting yaitu kembalikan status tanah adat kami marga Sagaja,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.