ArsipPastor John Kutuk Tindakan Oknum Anggota TNI Yang Tembak Warga Sipil di...

Pastor John Kutuk Tindakan Oknum Anggota TNI Yang Tembak Warga Sipil di Wamena

Minggu 2015-11-29 08:55:07

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Tokoh agama Katolik Pegunungan Tengah Papua, Pastor John Jonga, Pr mengutuk tindakan sewenang-wenang oknum anggota TNI Subden PM 17 B Jayawijaya berinisial FA yang menembak seorang pemuda bernama Paskalis Kossay mengunakan senjata api jenis pistol, Jumat 27/11/2015) dini hari.

Pastor John mengatakan, sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad ) Jenderal TNI Mulyono telah menekankan supaya anggota TNI tidak melakukan pendekata kepada masyarakat dengan senjata, namun kenyataannya berbeda dengan harapan Kasad.

 

“Pertama, perlakuan ini merupakan luka besar bagi masyarakat Papua, apalagi dilakukan oleh anggota PM yang bisa kendalikan emosinya. Tindakan ini juga dilakukan tanpa ada masalah, jadi tindakan ini sungguh-sunggu menambah luka orang Papua.”

 

“Kedua, sesuai janji Kasad baru-baru ini saya mau sampaikan kepada Pangdam XVII Cenderawasih dan Damdim 1702 bahwa, anggota yang melakukan tindakan ini diberi sangsi yang seberat-beratnya, Karena tindakan ini dilakukan menggunakan alat negara,” tegas Pater John kepada suarapapua.com di Wamena, Sabtu (29/11/2015).

 

Ia juga mempertanyakan, ketika menjelang bulan Desember ada saja tindakan penembakan terhadap masyarakat sipil yang dilakukan oleh oknum anggota TNI maupun Polisi.

 

“Tindakan seperti ini selalu terjadi, terutama menjelang Desember, tahun baru dan menurut saya ini pola-pola yang mungkin diatur atau disiasati, maka pelaku harus diberikan tindakan saksi yang tegas.”

 

“Saya juga dengar, pelaku dalam keadaan mabuk. Ini seruan kedua saya kepada komandan-komandan, kalau ada anggota mabuk tidak usa diberi senjata. Sebab dia menganggap dia punya power dan akan melakukan tindakan apa saja,” tuturnya.

 

Contohnya, kata dia, seperti aksi penembakan oleh anggota Polisi dan TNI terhadap masyarakat sipil di Timika yang dilakukan juga dalam keadaan mabuk.

 

Pastor John minta, tindakan seperti ini tidak perlu dilakukan. Senjata adalah alat negara bukan untuk menembak masyarakat yang tidak tahu masalah.

 

“Ya, kita berdoa saja mudah-mudahan Paskalis Kossay tidak meninggal,” imbuh peraih Yap Thiam Hien Award 2009 ini.

 

Ia juga menyatakan, supaya tidak ada penekanan kepada wartawan untuk mengungkap kasus penembakan ini. Ini tindakan yang jelas dilakukan oleh anggota TNI, jadi biarkan wartawan melakukan tugas seluas-luasnya.

 

“Saya minta tidak ada penekanan terhadap wartawan, biarkan mereka ungkap kasus ini sesuai aturan yang ada,” pungkas Pastor John.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Penghargaan Musik di Eropa untuk Black Brothers

0
Mereka memadukan alat musik tradisional dengan instrumen Barat. Personil Sangguma berjumlah tujuh orang dengan dua kreatornya Tony Subam (East Sepik Province) dan Sebastian Miyoni (Milne Bay Province).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.