Arsip1 November 2014 Stikom Jayapura Akan Wisudai 125 Mahasiswa

1 November 2014 Stikom Jayapura Akan Wisudai 125 Mahasiswa

Senin 2014-10-13 20:18:00

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Jayapura, pada 1 November 2014 mendatang, akan mewisudakan 125 Mahasiswa. Masing-masing dari Diploma tiga Humas 14 Mahasiswa dan Strata satu Ilmu Komunikasi sebanyak 111 Mahasiswa.

Ketua Stikom Muhammadiya Jayapura, Syukri, S.Sos, M.Si mengatakan, mahasiswa yang akan diwisudakan tanggal 1 November 2014 mendatang, harus terlebih dahulu mengikuti rangkaian acara, salah satunya Yudisium.

 

"Hari ini adalah yudisium, dan wisuda adalah rangkaian kegiatan terakhir yang wajib diikuti oleh setiap peserta yang lulus dari Stikom, dan dianggap selesai dari Stikom," ujar Syukri, saat memberikan sambutan di hadapan ratusan mahasiswa, Senin (13/10/2014) siang.

 

Syukri juga menjelaskan, Stikom akan dikembangkan menjadi kampus yang besar, dimana langkah awal sudah dilakukan, yakni, telah banyak dosen yang pergi untuk kuliah dengan tujuan meningkatkan kapasitas tenaga pengajar.

 

"Sehingga, nantinya kampus ini akan dikembangkan dengan menambah Jurusan lain, dan tidak menutupi kemungkinan dalam dua tiga tahun mendatang Stikom akan membuka program magister," ungkap mantan pembantu Ketua II Stikom, yang kini menjabat sebagai Ketua ini.

 

Tadi, berlangsung acara Yudisium yang diikuti oleh 125 mahasiswa, dan disaksikan oleh seluruh civitas akademik. (Baca: 125 Mahasiswa Stikom Muhammadiyah Jayapura Ikut Yudisium).

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

0
“Kami bersama AMAN Sorong Raya akan melakukan upaya-upaya agar Perda PPMHA  yang telah diterbitkan oleh beberapa kabupaten ini dapat direvisi. Untuk itu, sangat penting semua pihak duduk bersama dan membicarakan agar Perda PPMHA bisa lebih terarah dan terfokus,” ujar Ayub Paa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.