ArsipDarmono Cs “Diusir” Dari Nabire, Seorang Mama Dipukul HIngga Berdarah

Darmono Cs “Diusir” Dari Nabire, Seorang Mama Dipukul HIngga Berdarah

Jumat 2012-05-11 16:55:00

“Benar, Ibu Selvina dapat pukul di pelipis kanan hingga berdarah-darah dari polisi. Kami kemudian bawah ibu ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut,” ujar Yones kepada suarapapua.com.

Menurut Yones, tindakan brutal yang dilakukan aparat kepolisian Nabire karena melihat massa menahan Bambang Darmono Cs di bandara udara, dan tidak mengijinkan mereka untuk keluar dari areal tersebut.

“Kami memang mengusir dan tidak mengijinkan Bambang Darmono Cs hadir di Kabupaten Nabire. Ini sesuai kesepatakan seluruh rakyat Papua Barat, bukan secara sepihak” tegas Yones.

Informasi yang dihimpun media ini, Bambang Darmono beserta team akan melakukan sosialisasi terkait program UP4B di beberapa Kabupaten seperti di Nabire, Dogiyai, Intan Jaya, Deiyai dan Paniai.

Namun belum sampai di Nabire, sudah lebih dulu dicegat di bandara udara oleh ribuan masyarakat yang telah berkumpul sejak pagi hari.

Usai turun dari pesawat, Bambang Darmono Cs dijemput langsung oleh massa aksi di depan ruangan bandara udara, setelah itu massa aksi menyampaikan tuntutan agar Bambang dan team meninggalkan kota Nabire dalam hitungan jam.

“Anda silakan kembali naik pesawat, kami tidak terima program yang anda bawa beserta diri anda di kota Nabire,” tegas salah satu kordinator aksi.

Dengan merasa terhina, akhirnya Bambang Darmono bersama team meninggalkan bandara udara dan kembali ke Jayapura menggunakan pesawat pribadi yang mereka miliki.

Bupati Nabire, Isais Douw yang hadir di bandara udara saat kedatangan Kepala UPB4 tidak banyak berkomentar.

Ia justru mendukung tuntutan masyarakat Nabire agar Bambang Darmono meninggalkan kota Nabire dan kembali ke Jakarta karena takut situasi Nabire semakin memburuk.

Awalnya, massa yang dikordinir oleh Pdt. Daud Auwe dan Yones Douw mendengar bawah Kepala UP4B Cs akan tiba di Nabire untuk melakukan sosialisasi tentang UP4B, sekaligus menghadiri sebuah diskusi di daerah Sanoba, Nabire.

Mendengar itu, massa bersepakat untuk menolak dan mengusir Bambang Darmono Cs dari Kabupaten Nabire sebab dinilai UP4B bukan solusi untuk menyelesaikan masalah Papua, tapi justru menambah masalah baru.

Sebelumnya, Kepala UP4B juga ditolak mahasiswa Papua di Universitas Negeri Papua, Manokwari, Papua Barat, beberapa waktu lalu.

Saat itu, mahasiswa mengusir Bambang Darmono saat sedang melakukan sosialisasi tentang UP4B di kampus Unipa.

Aksi pengusiran yang dilakukan dengan cara membentangkan bendera bintang kejora, beserta interupsi agar kepala UP4B segera meninggalkan Unipa karena dianggap menunggangi kampus untuk kepentingan pemerintah Indonesia.

Bambang Darmono adalah jenderal bintang tiga yang pernah terlibat, bahkan menjadi kepala operasi militer saat Aceh menjadi darurat operasi militer di tahun 2002 hingga 2005.

Dalam salah satu Film berjudul “Black Road”, Bambang Darmono dijelaskan sebagai kepala militer yang terkenal ganas selama memimpin berbagai operasi di Aceh.

Dan bahkan, Wiliam Nessen, sutradara dari Film tersebut diusir secara tidak terhormat oleh Bambang Darmono dari Aceh karena takut kejahatan TNI dalam membunuh warga Aceh di ketahui dunia internasional.

Sekarang, Bambang Darmono ditugaskan oleh Presiden Indonesia untuk melakukan tugas yang sama, yakni “mengamankan” Papua melalui UP4B, padahal program ini telah berulang kali ditolak oleh rakyat Papua Barat.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

0
“Saya sangat menyadari tantangan yang ada dan saya tahu bahwa terkadang hal ini dapat menjadi beban dan kesepian; namun saya yakin bahwa saya terhibur dengan kebijakan yang baik yang kami miliki dan solidaritas dalam koalisi kami.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.