KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Untuk menghindari Covid 19, Yosepus Ulimpa meluangkan waktu untuk mengajar anak-anak muda dari kampung Klabili, Distrik Selemkai, Kabupaten Tambrauw belajar menjahit daun sagu untuk atap rumah, agar terlindungi dari terik matahari dan hujan.
“Saya bisa menjahit atap karena saya belajar dari orang tua. Saya melihat bagaimana bapak mengambil daun sagu dan menjahit menjadi atap. Saya belajar dari situ. Sekarang, saya mengajak anak-anak muda untuk belajar bersama. Dari yang sudah tahu sampai belum tau. Mereka ke sini belajar sama-sama,” kata Yosepus, Kamis (16/04/2020).
Yosepus mengatakan, dalam situasi sekarang pandemi Covid 19, pemerintah melarang untuk keluar rumah dari pada tinggal di rumah ia bersama anak mudah berbagai ilmu tentang pembuatan atap rumah dari daun sagu sebelumnya anak-anak sekarang lupa.
“Kami tidak ada rasa takut. Kami di kampung. Masih aman-aman saja. Tidak ada orang luar yang masuk jadi kami merasa aman-aman saja untuk berkumpul. Anak-anak libur sekolah jadi ini kesempatan yang bagus,” katanya jawab pertanyaan tentang perkembangan Covid 19.
Menurutnya, adanya isu Covid 19 anak-anak sekolah diliburkan untuk di rumah, kesempatan tersebut dirinya ajak untuk belajar cara menjahit daun sagu.
“Agar budaya menjahit tidak ketinggalan, kesempatan ini saya ajarkan anak anak mudah. Tapi ada juga orang tua. Intinya kami berbagai pengalaman, supaya budaya kita dari leluhur tetap ada sekarang dan seterusnya,” katanya.
Sementara itu Septinus Do, salah satu peserta yang terlibat dalam pelatihan mengatakan, bersyukur dapat menerima ilmu membuat atap rumah karena menurutnya jaman sekarang banyak anak-akan yang lupa tentang budaya.
“Jadi saya berharap ilmu yang diberikan ini dapat dijaga dan terus dikembangkan supaya anak-anak muda kedepan bisa melestarikan,” katanya.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Arnold Belau