JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cendrawasih, fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) lakukan pembagian sembako kepada mahasiswa, Senin (20/4/2020), di Sekretariat BEM Kampus Baru.
“Hari ini kami membagi sembako kepada kawan-kawan mahasiswa Fisip dari bantuan lembaga khususnya fakultas Fisip,” kata Demianus Sabu, ketua BEM Fisip.
Kata dia, bantuan tersebut dapat menjadi makanan di rumah dalam situasi Covid 19, sambil ikuti imbauan pemerintah untuk tetap di rumah.
“Jadi sebelumnya kami membentuk panitia bulan kemarin, untuk bikin kegiatan kampus sesuai program kerja BEM , namun karena situasi kami alihkan untuk pembagian sembako. Akhirnya hari ini panitia membagikan sembakonya,” katanya.
Sebagai ketua BEM, dirinya bersyukur bisa sudah menjalankan tanggung jawab sudah berjalan tepat waktu.
“Puji Tuhan selama dua hari panitia melakukan persiapan dan hari ini bisa tersalur. Untuk jumlah mahasiswa 100 lebih tetapi hari ini 3 ratus lebih yang dapat,” ucapnya.
Dia tambahkan, proses selanjutnya jika ada bantuan kami akan berikan informasi untuk dibagi.
“Jadi bantuan yang kami terima telah habis kami bagi. Selanjutnya kita akan ikuti proses bersama,” ucap Sabu.
Ketua BEM menambahkan, awalnya telah melakukan upaya kepada semua alumni dan dosen tetapi belum berhubung situasi, sehingga katanya sebagai ketua BEM akan melakukan komunikasi lagi.
“Ia kami akan terus komunikasi, kalau ada bantuan lagi kami akan sampaikan informasi, agar kawan-kawan yang belum menerima bisa terima. Kami berharap ada bantuan selanjutnya dari alumni dan juga lembaga Uncen,” katanya.
Sementara itu, Amadi Kogoya ketua panitia pembagian sembako mengatakan, pembagian sembako mulai pagi jam 8:00 hingga 2:00 siang sesuai kesepakatan pengurus BEM.
“Bantuan itu kami bagi kepada teman-teman yang tinggal di Kos-Kosan, rumah dan asrama. Jadi ini bagian dari agen kontrol sosial dan kontribusi Uncen tetapi lebih khusus BEM Fisip,” kata Kogoya.
Kata Amadi, dengan pembagian ini mahasiswa tetap di rumah agar tidak tertular virus Corona.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau