IPMI-J Minta Pemkab  Perhatikan  Nasib Calon Mahasiswa Asal Intan Jaya

0
1155

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Intan Jaya di Jayapura, Yustinus Agimbau meminta agar pemerintah Kab. Intan Jaya melihat dan membantu kesulitan calon mahasiswa yang sedang mengalami kesulitan untuk melanjutkan studi karena pembatasan sosial dan new normal yang sedang diberlakukan di Papua.  

 “Saya lihat adik-adik yang selesai SMA/SMK itu mereka ingin sekali untuk lanjut kuliah di Jayapura dan beberapa kampus di Papua dan juga diluar Papua. Mereka sering sekali telepon, tapi hari ini mereka sangat kecewa sebab transportasi laut, udara maupun darat ditutup dengan alasan virus corona.”

“Penerimaan mahasiswa baru di setiap kampus negeri maupun swasta tes melalui online sehingga disini juga mereka alami kendala karena mereka awam sehingga harus dituntun. Maka saya minta ada perhatian dari pemerintah Intan Jaya,” jelasnya kepada suarapapua.com pada Jumat (26/6/2020) di Kota Jayapura.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Agimbau berharap agar pemerintah Intan Jaya  secara khusus dan umumnya untuk pemerintah Meepago agar serius menangani adik-adik yang rencana lanjut kuliah itu, mengingat sumber daya manusia itu penting bagi kemajuan suatu bangsa.

“Pemerintah wajib fasilitasi adik-adik yang hari ini ada di Intan Jaya, Nabire,Timika, Dogiyai, deiyai dan Paniai yang punya impian untuk kuliah tapi terkendala dengan transportasi maka saya minta pemerintah Meepago fasilitasi mereka kapal atau pesawat ke tempat dimana mereka ingin kuliah karena kalau mereka tidak kuliah maka SDM Intan Jaya dan Meepago lainya nol dan tentunya akan menambah angka penganguran,” ujar Agimbau.

ads

Senada dengan itu disampaikan Salmon Tipagau, mahasiswa Intan Jaya di Kota Jayapura. Dia mengatakan, menilai bahwa memang benar niat dari pelajar angkatan tahun 2020 untuk lanjut kuliah ada namun mereka terkendala dengan banyak masalah.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

“Hampir setiap hari adik-adik tanya kaka Uncen itu ada buka pendaftaran? Ada juga yang tanya dari Sugapa; kk pesawat sudah buka kah, inikan mereka mau sekali kuliah jadi coba arahkan adik-adik, ini SDM jadi janga kita kalah dengan daerah lain yang tangani anak-anaknya serius.”

“Satu hal lagi dinas P  & P Intan Jaya bisa bangun lab komputer dan pasang wifi di SMA yang ada di Intan Jaya, agar adik-adik tidak ketinggalan informasi dengan teman-teman mereka yang di kota, sehingga kedepan adik-adik bisa daftar kampus yang mereka mau masuk dari Intan Jaya,” katanya.

Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Ia juga meminta agar pihak eksekutif dan legislatif kerjasama dan  mengarahkan generasi Intan Jaya itu.

“Coba Bupati, DPRD dan dinas P & P buat satu tim untuk mengumpulkan dan mengarahkan mereka semua itu, sebagi bentuk penyelamatan masa depan mereka,” ungkapnya.

Oded Zanambani pelajar lulusan tahun 2019 yang berda di Nabire juga merasa sangat kecewa dengan kebijakan pemerintah daerah yang tidak memberikan solusi melainkan hambatan bagi dirinya dan teman-temanya yang harus kuliah tahu ini.

“Saya harus berangkat ke Jayapura untuk lanjut kuliah karena tahun kemarin saya nganggur.  Kalau tahun ini lagi berarti saya sudah dua tahun tidak kuliah, jadi pemerintah bisa perhatikan masa depan kami, jangan bunuh masa depan kami dengan kebijakan kalian,” ungkap Zanambani.

Pewarta : Yanuarius Weya

Editor : Arnold Belau

Artikel sebelumnyaLima Komunitas di Papua Bersatu Bentuk Forum Cendekia Papua
Artikel berikutnyaMRP Tolak Rencana Pembangunan Pabrik Semen di Wamena