KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Klarce Fees, juru bicara international KNPB Wilayah Sorong Raya mengucapkan selamat datang kembali ke Papua empat (4) mantan tahana politik (Tapol) rasis dari Balikpapan, Kalimantan Timur di Jayapura, Papua, Sabtu (22/8/2020).
Empat mantan Tapol Rasisme Papua adalah Buchtar Tabuni, Wakil Ketua II Badan Legislatif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Agus Kossay, Ketua KNPB Pusat, Steven Itlay, Ketua KNPB Timika dan Frengky Hilapok.
Selain empat mantan Tapol itu, ada tiga mantan Tapol lainnya yang lebih dulu tiba di Papua adalah Aleksander Gobay, Fery Kombo dan Irwanus Uropmabin.
Ia mengakui keseluruhan tujuh eks Tapol rasisme Papua tersebut keluar dari penjara kecil ke penjara besar, karena perjuangan pembebasan Papua Barat belum usai.
Dikatakan, perjuangan dan perlawanan terus dikumandankan hingga rakyat Papua benar-benar bebas dari penjajahan, ketidakadilan, dan eksploitasi hutan Papua.
“Selamat datang kembali para pejuang dan Tapol rasisme Papua. Selamat keluar dari penjara kecil ke penjara besar. Kita terus berjuang sampai bebas dari segala bentuk penjajahan, penindasan, dan eksploitasi hutan Papua,” kata Klarce kepada suarapapua.com, Sabtu (22/8/2020).
Selain itu, ia menyampaikan terimakasih kepada tim advok dan hukum Papua yang tergabung dalam Koalisi Pengcara HAM Papua dan pihak lain yang telah bekerja keras mengawal proses dari awal sampai pada proses pembebasan tujuh Tapol rasisme Papua.
“Pikiran dan dukungan moril kepada 7 Tapol rasisme Papua sehingga hari ini bisa kembali bersama kami di penjara yang lebih besar,” ucapnya.
Nael Kossay, Ketua KNPB Sorong Raya menyampaikan terimakasih kepada setiap organ pergerakan dan organ kemahasiswaan daerah, serta seluruh masyarakat bangsa Papua yang terus menyuarakan pembebasan bagi tujuh Tapol rasisme di Balikpapan, Kalimantan Timur. Termasuk Tapol lainnya di seluruh tanah Papua.
“Terima kasih banyak. Kita akan terus berjuang bersama rakyat Papua,” tukas Nael.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Elisa Sekenyap