BeritaAMPTPI Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan Papua

AMPTPI Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan Papua

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Aliansi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia (AMPTPI) hadir untuk menyiapkan mahasiswa Papua agar menjadi pemimpin di negeri ini dengan melihat berbagai situasi dan masalah yang terjadi di Indonesia khususnya terhadap mahasiswa Papua.

Hal ini disampaikan Ruben Magai, salah satu pendiri AMPTPI, saat diwawancarai wartawan usai pembukaan Kongres Nasional ke-IV AMPTPI di aula Biara Santo Antonius Sentani, kabupaten Jayapura, Senin (12/10/2020) kemarin.

“Melihat kondisi negeri ini bermasalah, dimana banyak orang Papua terbunuh, banyak mahasiswa ditangkap, banyak masyarakat disiksa, sehingga AMPTPI digagas dari berbagai macam organisasi yang ada baik di Universitas Cenderawasih Jayapura, Universitas Papua di Manokwari dan perguruan tinggi lainnya, sehingga lahirlah AMPTPI dengan membawa tema sentral Bersatu Selamatkan Papua,” tuturnya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

Kehadiran AMPTPI, kata Magai, mendorong mahasiswa Papua untuk menjadi pemimpin di negeri ini, pemimpin yang bijaksana, pemimpin yang bisa menulis, pimpinan yang bisa bicara, pemimpin yang bisa melihat kondisi agar ketika menjadi bupati atau wakil rakyat betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Kami ingin mendidik mahasiswa untuk tidak bertindak seenaknya seperti demo dan lainnya, tetapi kita ingin mendorong mereka untuk menulis dengan melihat situasi dari sisi lain, menyiapkan pemimpin agar bisa mengatasi masalah yang terjadi di berbagai sektor,” ujarnya.

Magai mengaku hingga saat ini banyak pemimpin Papua lahir dari organisasi AMPTPI seperti Lukas Enembe, Klemen Tinal, dan beberapa pejabat orang Papua yang menjabat di kursi parlemen baik di lokal hingga nasional.

“AMPTPI terbuka untuk umum, tidak hanya mahasiswa dari pegunungan saja, tetapi dari mahasiswa pesisir pun ikut bergabung untuk belajar bersama,” kata Ruben.

Baca Juga:  DPD KNPI Tambrauw Gelar Rapat Pleno Satu untuk Kemajuan Pemuda

Ia menambahkan, visi AMPTPI adalah bagaimana kader terbaik menjadi pemimpin untuk bangun bangsa ini, untuk menjawab masalah yang ada di luar ataupun masalah yang terjadi di dalam antara pemerintah dan masyarakat atau juga di bidang politik, sosial, ekonomi, dan lainnya.

“AMPTPI hadir sebagai wadah untuk mempersiapkan pemimpin masa depan negeri ini.”

Timotius Murib, ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), saat menyampaikan sambutannya untuk membuka secara resmi kongres nasional ke-IV AMPTPI, Senin (12/10/2020) kemarin, menyebut AMPTPI telah mencetak banyak pemimpin muda Papua.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada pengurus dan panitia yang telah mengundang Majelis Rakyat Papua untuk menyampaikan sambutan sekaligus membuka kongres ini,” kata Murib.

Baca Juga:  Rakyat Papua Menolak Pemindahan Makam Tokoh Besar Papua Dortheys Eluay

Murib menilai AMPTPI sejak pertama dibentuk pada tahun 2004 telah memainkan peran penting dan berkontribusi membangun Tanah Papua. Buktinya, kata dia, AMPTPI berhasil mencetak kader-kader pemimpin asli Papua yang berkiprah di tingkat Papua, Indonesia, hingga internasional.

“AMPTPI membawa perubahan, perubahan yang kita rasakan. Kadernya sudah berkiprah di tingkat internasional, nasional, dan lokal, entah di bidang birokrasi, politik maupun bisnis,” katanya.

Sebagai lembaga kultural orang asli Papua, MRP menurut Murib, memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kongres nasional AMPTPI.

Mantan ketua DPRD kabupaten Puncak Jaya ini berharap kongres bisa menghasilkan rumusan keputusan maupun rekomendasi yang bermanfaat bagi proses pembangunan di Tanah Papua.

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pimpinan Keuskupan Timika: Stop Adu Domba Masyarakat Demi Tujuan Tertentu!

0
“Akhir-akhir ini terjadi konflik horizontal antar kelompok masyarakat suku seperti Dani dengan Mee, Dani dengan Biak, Mee dengan Moni, Mee dengan Jawa, ada pula beberapa peristiwa pembunuhan yang pelakunya tidak diketahui yang terjadi setelah terbentuknya provinsi baru,” tutur Pastor Marthen Kuayo, dikutip dari siaran pers Komisi Sosial (Komsos) Keuskupan Timika, Selasa (7/5/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.