BeritaProyek Asrama Mahasiswa Deiyai di Jayapura Mangkrak Sembilan Tahun

Proyek Asrama Mahasiswa Deiyai di Jayapura Mangkrak Sembilan Tahun

WAKEITEI, SUARAPAPUA.com — Gedung asrama mahasiswa Deiyai di kota studi Jayapura yang dibangun sejak tahun 2011 di Kamkey, Abepura, hingga kini belum juga dituntaskan.

Mangkraknya proyek bernilai miliaran rupiah itu diperbicangkan banyak kalangan yang merasa prihatin dan menganggap tak ada rasa tanggungjawab untuk selesaikan sisa pekerjaan agar digunakan sesuai peruntukan. Memang hingga kini mahasiswa-mahasiswi asal kabupaten Deiyai di ibu kota provinsi Papua kesulitan tempat tinggal.

Domininggus Badii, tokoh intelektual muda kabupaten Deiyai, menilai adanya proses pembiaran dalam proyek ini yang semestinya dari dulu tuntas dikerjakan.

“Sudah sembilan tahun belum juga diselesaikan itu sangat keterlaluan. Pemerintah daerah harus malu sama kabupaten lain. Sebaiknya sisa pembangunan asrama itu harus cepat diselesaikan,” ujarnya beberapa waktu lalu di Wakeitei.

Ia pun akui dampak dari belum rampungnya pembangunan gedung asrama itu sedang dirasakan generasi muda yang sedang mengenyam studi di Jayapura. Mereka tak punya tempat tinggal yang representatif.

“Sampai hari ini adik-adik kita di kota studi Jayapura sangat kesulitan dengan tempat tinggal yang memadai. Sedangkan kabupaten lain sudah punya asrama putra maupun dan gedungnya menyerupai hotel,” kata Domin.

Baca Juga:  BREAKING NEWS: 10 Kantor OPD di Kabupaten Sorong Dipalang

Dikutip dari sumber resmi, Pemkab Deiyai mulai kerjakan proyek ini sejak 11 Oktober 2011.

Gedung asrama mahasiswa Deiyai di kota studi Jayapura yang dibangun Pemkab Deiyai sejak tahun 2011. (Dok. FKM-KD)

“Selama ini semua pihak terkait saling menyalahkan antara satu dengan yang lain. Saya kira itu salah dan tidak perlu terjadi. Seharusnya segera dikerjakan. Jangan biarkan anak-anak Deiyai di kota studi Jayapura merana seolah tidak punya pemerintah daerah,” tuturnya.

Sebagai tempat tinggal sekaligus tempat bagi anak-anak penerus masa depan berkumpul untuk menyatukan pemahaman melalui kegiatan ilmiah seperti seminar, diskusi dan berbagi pengetahuan, ia tegaskan, sisa pembangunan asrama ini harus segera dilanjutkan supaya bisa ditempati.

Senada diungkapkan Yance Pakage, ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Deiyai (FKM-KD) Jayapura.

“Badan pengurus bersama seluruh mahasiswa-mahasiswi Deiyai di kota studi Jayapura sampai hari ini terus mendesak Pemkab Deiyai agar segera selesaikan sisa pembangunan asrama di Kamkey,” tegas Pakage.

Sebenarnya, kata Yance, berbagai upaya telah dilakukan pengurus FKM-KD agar pemerintah daerah menuntaskan pembangunan asrama di Jayapura, tetapi belum direspons dengan baik.

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

“Kabupaten Deiyai sejak lepas dari Paniai telah dipimpin oleh empat karateker bupati dan dua bupati definitif, tetapi belum pernah tuntaskan gedung asrama ini. Sampai sekarang masih tersisa 30 persen, kami minta ini segera dikerjakan,” bebernya.

Pihak Legislatif telah berulangkali desak proyek asrama ini segera dituntaskan. Seperti Onesmus Hendrik Madai, Naftali Magai, Markus Mote, dan Anggota DPRD lain pun pernah bicara hal ini. Tetapi belum juga ditindaklanjuti.

Yance menilai proses pembangunan gedung ini tergolong cukup lama bila dibandingkan asrama mahasiswa dari kabupaten lain di Tanah Papua.

“Mahasiswa-mahasiswi lama maupun baru asal Deiyai tidak punya tempat tinggal. Kami semua terlantar. Banyak yang masih menumpang di asrama Tunas Harapan milik Keuskupan Jayapura.”

Terpaksa, kata Pakage, mereka telah memagarinya dengan menggunakan uang pribadi. Selain itu, bersihkan halaman dan dalam gedung asrama. Dua ruang disulap jadi sekretariat FKM-KD.

“Kami lakukan itu pada hari Sabtu (25/7/2020) lalu, dengan harapan segera ada perhatian dari Pemkab Deiyai karena memang selama ini kami dibiarkan begitu saja,” imbuhnya.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua
Mahasiswa asal Deiyai di kota studi Jayapura mengadakan kegiatan di gedung yang belum rampung. (Dok. FKM-KD)

Simon Giyai, salah satu mahasiswa Deiyai di kota studi Jayapura menyayangkan tiadanya itikad baik pemerintah daerah rampungkan pembangunan gedung asrama selama sembilan tahun.

“Tidak tahu kapan akan diselesaikan, sedangkan tiap tahun jumlah mahasiswa terus bertambah dan tidak ada tempat tinggal. Anak-anak Deiyai dibiarkan seperti begini,” kata Simon.

Karena itu, ia membenarkan, pengurus dan anggota FKM-KD berkumpul dan bicara untuk gunakan bangunan setengah jadi itu.

“Mahasiswa kumpul uang, lalu beli alat kerja dan sedikit bahan bangunan untuk bersihkan dan pagari gedung asrama.”

Selain daun seng, Simon rincikan beberapa bahan yang dibeli antara lain lima kubik kayu balok 5×5, tiga sak semen, dua buah sekop, satu buah martelu, dan satu buah gergaji.

Dari gedung setengah jadi itu mereka bahkan telah mengadakan kegiatan ilmiah, antara lain rapat kerja (raker) pertama, musyawarah kelima, juga seminar dan perkenalan pelajar-mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Bekuk Labura Hebat FC, Persipani Tatap Laga Derby Papua Tengah

0
"Luar biasa dukungan dari masyarakat Paniai dan Papua pada umumnya. Terimakasih kami haturkan kepada Allah atas kemenangan ini," ucapnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.