Para Pelayan Diminta Kreatif Menerjemahkan Pelayanan Kepada Umat

0
1233
Pdt. Daniel Kaigere ketika menyampaikan sambutan pembukaan pada Raker IV Klasis Raja Ampat Utara, di gedung gereja GKI Sion Kapadiri, Raja Ampat, Rabu (27/1/2021). (Elisa - SP)
adv
loading...

RAJA AMPAT, SUARAPAPUA.com— Sekretaris Umum Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Daniel Joseph Kaigere minta kepada para pelayan di Klasis GKI Raja Ampat Utara untuk lebih kreatif dalam menerjemahkan pelayanan kepada umat Tuhan.

Hal itu disampaikan Pdt. Kaigere dalam pembukaan Rapat Kerja (Raker) IV Klasis GKI Raja Ampat Utara di gedung gereja GKI Sion Kapadiri, Klasis Raja Ampat Utara, distrik Supnin, Waigeo, Raja Ampat pada, Rabu (27/1/2021).

“Dalam situasi Covid-19, kita harus melayani dengan cara-cara baru. Kita tidak tahu kapan situasi ini akan berakhir, maka kita harus cari cara baru dan maju berpikir ke depan. Ke depan pelayanlah yang harus datang ke warga jemaat untuk melayani, maka kita harus kreatif.”

“Saudara harus menjadi agen penterjemah untuk perubahan kepada warga jemaat. Bagaimana menterjemahkan pelayanan kepada orang yang sakit, kebijakan gereja dan kebijakan pemerintah kepada warga jemaat,” kata Pdt. Kaigere.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

Selain itu Pdt. Kaigere minta kepada warga jemaat di Klasis Raja Ampat Utara untuk tidak mempertahankan ego masa Pilkada Raja Ampat pada Desember 2020.

ads

“Pilkada sudah selesai, sekarang kita kembali laksanakan tugas kita sebagai masyarakat untuk bangun kembali persekutuan jemaat dan masyarakat,” tukasnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para pelayan, penatua dan warga jemaat di Klasis Raja Ampat Utara  yang telah mendukung pelayanan selama satu tahun pelayanan [2020]. Sekali lagi, atas nama Badan Pekerja AM Sinode GKI di Tanah Papua menyampaikan terima kasih, baik kepada pelayan dan juga kepada pemerintah sebagai mitra gereja.

Rifael Umpes, Kepala distrik Supnin mewakili Bupati Raja Ampat yang hadir dalam Raker IV Klasis Raja Ampat Utara mengapresiasi warga jemaat GKI di Klasis Raja Ampat Utara, tetapi juga secara umum gereja GKI di Tanah Papua dalam mendukung pelayanan kepada warga jemaat dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga:  Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan
Suasana Raker IV Klasis Raja Ampat Utara di gedung gereja GKI Sion Kapadiri, Rabu (27/1/2021). (Elisa – SP)

“Kedepan, pemerintah sesuai program bapak Bupati [Raja Ampat] akan membangun  dan merehap beberapa bangunan gereja dan mendukung program kerja gereja. Saya atas nama bupati menyampaikan selamat berraker ke IV. Tuhan Yesus memberkati!”

Ketua Klasis Raja Ampat Utara, Pdt. Dolfince Mambrasar mengatakan, dalam tahun pelayanan 2021 walaupun adanya pandemi Covid-19, sebagian dari program-program klasis yang ditetapkan pada Raker III tahun 2020 bisa berjalan.

“Bahkan dalam Raker IV ini menunjukkan, di sisi pendapatan keuangan klasis dan jemaat-jemaat ada peningkatan dengan 2 tahun sebelumnya. Perubahan ini terjadi karena kerja keras teman-teman di BPK, pelayan dan mejelis. Terutama perubahan itu terlihat ketika badan pengawas pembendaharaan gereja melakukan penata layanan di jemaat,” jelas Pdt. Mambrasar.

Oleh sebab itu, sebagai ketua klasis dirinya bersyukur kepada Tuhan atas tuntunan  berkat dan perlindunganNya maka semua proses di tahun pelayanan 2020 bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

“Saya berharap program 2021 yang telah dijabarkan dalam Raker IV, terutama program pembinaan bisa kita upayakan untuk lakukan dengan metode yang baru, sebab kita dibatasi dengan adanya pandemi covid-19 ini.”

Sementara, pada tanggal 28 Januari 2021, Pdt. Daniel Kaigere memberikan pembinaan kepada para pendeta dan penatua jemaat di Klasis Raja Ampat Utara di gedung gereja Sion Kapadiri.

Raker dan pembinaan tersebut dihadiri oleh 55 peserta yang di utus dari 19 jemaat, bakal jemaat pos pelayanan dan pos penginjilan yang tersebar di Klasis GKI Raja Ampat Utara, pulau Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat.

 

Pewarta: Elisa Sekenya

Artikel sebelumnyaAmbroncius Nababan Segera Ditangkap dan Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri Bagi Orang Papua
Artikel berikutnyaFKPT Minta Pemkab Tambrauw Perjuangkan Nasib Pencaker