Program Ekonomi Hijau Diharapkan Tingkatkan Minat Wirausaha Anak Muda Papua 

0
1554

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Grand Economic Growth Program for Papua Provinces (GEG) Ekonomi Hijau melalui Program Ekonomi Hijau Papua Laksanakan ToT Modul ILO Get Ahead dan Financial Education Bagi Pelatih dan Pendamping Program Ekonomi Hijau Papua.

Kegiatan yang digelar untuk membina generasi muda Papua selama 14 hari itu untuk menjadi pelatih dalam pengembangan Komoditi unggulan yang ada di Papua.

Dengan memberikan apresiasi pemerintah provinsi Papua melalui Kepala Bidang Perindustrian, Disperindagkop UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua, Yoniman Ronting pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pemuda Papua.

“Ini merupakan kegiatan yang sangat positif apalagi pelatihan bagi anak muda, karena ke depan kita berharap bisa mengelola alam Papua, yang sangat kaya, dengan berbagai komoditas unggulan yang ada di Papua seperti kopi, kelapa, pala dan lainnya,” katanya.

Dia berharap agar para pemuda Papua dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di Papua dengan dimaksimalkan sebaik mungkin setelah menerima materi ini.

ads
Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

“Orang Papua harus bisa mengelola alam Papua ini untuk kesejahteraan kita,” katanya.

Sementara itu, Anthony Torrens, Team Leader Program Ekonomi Hijau Papua, mengatakan
Program Ekonomi Hijau Papua laksanakan ToT Modul ILO Get Ahead dan Financial Education bagi pelatih dan pendamping program Ekonomi Hijau Papua.

“Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau Papua dan Papua Barat atau yang lebih dikenal dengan Program Ekonomi Hijau Papua melaksanakan pelatihan Training of Trainers bagi 15 pelatih dan pendamping program pertumbuhan Ekonomi Hijau Papua dan Papua Barat. Pelatihan ini dilakukan sejak tanggal 24 Februari hingga 12 Maret 2021 bertempat di Hotel Yasmin, Jayapura,” katanya.

Lanjut dia, Pelatihan ini berfokus pada pemaparan dan praktek pelatihan manajemen keuangan rumah tangga dengan berdasarkan pada modul GAFE (Get Ahead & Financial Education) yang dikembangkan oleh ILO (International Labour Organization).

Baca Juga:  JDP: Pemindahan Makam Dortheys Eluay Harus Berpikir Bijak Dengan Kepala Dingin

“Pasca pelatihan, ke-15 peserta akan mengejar jam terbang dengan melakukan pelatihan manajemen keuangan rumah tangga minimal tiga pelatihan berbeda di kelompok masyarakat yang berbeda untuk dievaluasi sebelum diputuskan untuk menjadi pelatih tersertifikasi,” katanya.

Diharapkan ke-15 peserta ini dapat mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan agar dapat dimanfaatkan program Ekonomi Hijau Papua untuk mendampingi kelompok-kelompok binaannya yang tersebar di 14 lokasi berbeda di Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Ini adalah upaya yang dilakukan oleh Program Ekonomi Hijau Papua untuk merespons kebutuhan kelompok-kelompok binaan Ekonomi Hijau Papua yang membutuhkan penguatan manajemen keuangan rumah tangga agar setiap individu maupun kelompok binaan dapat memiliki pemahaman yang baik dan dalam mengenai cara berwirausaha dan mengembangkan usahanya,” katanya.

Sementara itu, Lider 4 Aksesnya Pembiayaan Dan Modal, Philips Arobaya WS Leader 4 berharap peserta bisa membantu kelompok-kelompok produsen yang bisa membantu memproduksi yang target kan di Papua.

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

“Seperti kopi, Kakao, rumput laut, minyak kelapa, dan lainnya, dan pelatihan ini dibuat untuk memberikan pelatihan Bagaimana mengelola keuangan dalam manajemen keluarga dan usaha untuk lebih baik lagi dengan manajemen usaha kecil, banyak yang sudah maju dan meminta pelatihan seperti ini.”

“Jadi pertama mereka menerima materi manajemen keuangan keluarga dan selanjutnya manajemen usaha, jika mereka ingin berhasil manajemen keuangan dalam kelompok itu harus wajib, sehingga bisa bermanfaat bagi keluarga dan usaha dan jika tidak memiliki manajemen keuangan maka kami juga pesimis mereka akan mengembangkan usaha dengan baik,” katanya.

Dia mengatakan investasi dari ekonomi hijau di Papua sudah sangat besar baik dari sarana dan prasarana juga pelatihan, maka minat dari masyarakat Papua juga harus seimbang dengan semua yang telah diberikan.

” jadi istilahnya software dan hardware harus sama,” katanya.

 

Pewarta : Agus Pabika

Editor : Arnold Belau

Artikel sebelumnyaNegara-Negara di Pasifik Gelar Upacara Penghormatan Meninggalnya Tuan Michael Somare
Artikel berikutnyaMahasiswa Menilai Ada Kepentingan Bupati Banua Dibalik Kepala OPD yang Belum Dilantik