SORONG,SUARAPAPUA.com — Para Juru Parkir (Jukir) di Pasar Remu, Sorong, Papua Barat panen besar pada Hari Raya Natal. Mereka mendapat uang dari hasil bayar parkir sedikit lebih banyak dari biasanya.
Jack, salah satu Jukir di Pasar Remu bercerita kepada suarapapua.com. Dia dan beberapa kawan sprofesi yang sering menjaga parkiran di pasar Remu mendapat sedikit pemasukan yang lebih banyak dari hari-hari biasa karena pengunjung pasar banyak.
Pengunjung pasar yang datang kebanyakan untuk membeli kebutuhan Hari Raya, dengan tujuan untuk membeli bahan makanan, maupun pakaian.
Pantauan Suara Papua, memang areal parkir penuh. Para pembeli dan penjual datang dan pergi dari pasar. Mereka memarkir kendaraan mereka di areal parkir yang disiapkan dan dijaga beberapa Juru Parkir.
“Setiap hari raya pastinya saya dan teman-teman tukang parkir mendapatkan berkat tersendiri. Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak dari biasanya. Tarif 1 kendaraan roda dua Rp.2.000 sekali parkir,” ungkap Jack saat di temui di area parkiran pasar Remu, (27/12/2021).
Jack bercerita, pengunjung mulai ramai sejak tanggal 22 desember lalu. Kalau hari biasa, Jack bilang, mereka mendapat uang laba bersih antara 75-100 ribu rupiah setiap hari. Tetapi pada saat mendekati hari raya sampai tahun baru, mereka mendapat laba bersih sekitar 300 – 600 ribu per hari.
“Kami bersyukur karena pendapatan kami pas hari raya ini lumayan. Cukup untuk memenuhi kebutuhan hari raya keluarga kami,” katanya.
Andi, salah satu pengunjung pasar kepada Suara Papua mengatakan, dia ke pasar karena banyak kebutuhan yang harus dibeli di pasar.
“Saya ke pasar karena di pasar inilah satu-satunya tempat untuk beli keperluan hari raya. Pengunjung di sini beda dengan biasanya. Sekarang ini pengunjung pasar banyak sekali. Banyak penjual juga. Mereka jual berbagai macam barang,” katanya.
Andi berharap pihak pemerintah Kota Sorong [pengelola pasar] bisa memperhatikan kebutuhan tukang parkir di area pasar Remu. Serta menertibkan pedangan yang berjualan di badan jalan.
“Area parkir di sini sangat sempit, kondisi ramai seperti sekarang ini biasanya kendaraan roda dua di pakir hingga menutupi badan jalan, belum lagi pedangang yang berjualan hingga di atas badan jalan. Pemerintah juga harus memperhatikan kebutuhan tukang seperti rompi agar penggunjung juga membedakan mana tukang parkir mana penggunjung pasar, sehingga tidak terjadi hal-hal yang kita tidak diinginkan,” tukasnya.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Arnold Belau