BeritaJDP Berharap Panglima TNI Tidak ”Balas Dendam”, Melainkan Berdialog Dengan TPNPB di...

JDP Berharap Panglima TNI Tidak ”Balas Dendam”, Melainkan Berdialog Dengan TPNPB di Puncak

Berkaitan dengan penembakan delapan karyawan PT. Tower Palapa Timur Telematika di distrik Beoga Kabupaten Puncak, Papua.

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Jaringan Damai Papua (JDP) dengan penuh hormat menyerukan agar dihentikannya pengunaan cara kekerasan dalam menangani berbagai hal dan situasi di tanah Papua, termasuk di distrik Beoga dan distrik Mulia, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.

“Saya sebagai Juru Bicara JDP, memberi saran kepada Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) untuk tidak lagi melakukan penyerangan terhadap warga sipil dan atau aparat keamanan (TNI dan Polri). Karena peristiwa penembakan terhadap sekitar 9 orang karyawan PT.Tower Palapa Timur Telematika di distrik Mulia, Puncak, ternyata telah menewaskan sekitar 8 orang karyawan PT.PTT tersebut.”

Baca Juga:  Gedung Gereja Baru GKI Harapan Abepura Diresmikan

“Oleh sebabnya JDP turut berbelasungkawa atas peristiwa tersebut, sembari kami berharap agar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdullah untuk tidak melakukan tindakan operasi “balas dendam”, melainkan dengan segera mendorong dilakukannya langkah persiapan dialog damai internal dengan TPN PB,” harap Christian Yan Warinusi, Jubir JDP kepada redaksi suarapapua.com, Senin (7/3/2022).

Katanya, peristiwa penembakan lain di kampung Dambet, distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua yang mengakibatkan seorang prajurit TNI dari Batalyon R 408/SBH terluka juga patut disesali dan dibijaki melalui langkah pendekatan damai untuk menyudahi pertikaian bersenjata antara aparat keamanan (TNI dan Polri) dengan TPN PB yang senantiasa berlangsung terus-menerus di tanah Papua.

Baca Juga:  Keluarga dan Kerabat Menuntut Keadilan Atas Eksekusi Mati Tobias Silak di Yahukimo

Oleh karena itu JDP mendorong segera dimulainya persiapan pelaksanaan dialog damai dengan diawali Jedah Kemanusiaan (Humanitarian Pause) guna memastikan warga sipil di sekitar lokasi kontak senjata senantiasa mendapat akses kepada bantuan kemanusiaan, pelayanan medis, pelayanan gizi dan pendidikan.

“Sebab mengangkat senjata antara TNI dan Polri dengan TPN PB pasti akan selalu melahirkan korban diantara kedua belah pihak, bahkan warga sipil turut menjadi korban senantiasa. Tetapi dimulainya Dialog justru akan menjadi cara penyelesaian yang tidak akan membunuh siapapun diantara mereka yang selama ini terus menerus bertikai di tanah Papua.”

Baca Juga:  Rekomendasi Keaslian OAP Cacat Hukum, GSMTH Layangkan Mosi Tidak Percaya Kepada LMA Malamoi

Sementara diberitakan bahwa 8 Jenazah karyawan PT. Palapa Timur Telematika yang menjadi korban penembakan TPNPB di Puncak sudah dievakuasi ke Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Senin (7/3/2022).

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.