PartnersPetisi Rakyat Papua488 Personil TNI-Polri Amankan Aksi PRP di Wamena

488 Personil TNI-Polri Amankan Aksi PRP di Wamena

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Sebanyak 488 personil aparat gabungan TNI dan Polri disiagakan dalam mengawal jalannya aksi demo damai rakyat Papua di Wilayah Laapago yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua (PRP) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (3/6/2022).

Aksi itu dilakukan guna menuntuk pencabutan Otsus jilid ke dua, menolak pemekaran tiga daerah otonomi baru provinsi Papua (provinsi pegunungan tengah Papua, Provinsi Papua Selatan dan Provinsi Papua Tengah). Sekaligus menuntut dilaksanakannya referendum bagi Papua.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Muh. Safe mengaku pihaknya menyiagakan aparat gabungan sebanyak 488 anggota, baik anggota Polri maupun anggota TNI. Mereka disiagakan untuk mengawal jalannya aksi demo PRP tersebut.

Aksi tersebut kata Kapolres berjalan aman dan tertib tanpa ada tindakan-tindakan diluar aturan.

“Dari titik kumpul yang disiapkan, dari jam 10 sampai jam 12 sesuai undangan yang di keluarkan. Dari hasil kegiatan, orasi-orasi yang disampaikan oleh tim Korlap dan penanggungjawab aksi, setela itu aspiraai diserahkan kepada pihak DPRD Jayawijaya dan DPRD Tolikara,” jelas Kapolres Jayawijaya.

“Kami dari Polri mengawal juga ke titik-titik dimana mereka (massa) datang. Personil yang kita libatkan sebanyak 488 personil. Jadi dari TNI dia SSK, kemudian sisanya dari Polres Jayawijaya dan Brimob. Kita dapat bantuan personil dari Polres Lanny Jaya sebanyak 30 personil,” ujarnya.

Dihadapan massa aksi, Ketua DPRD Jayawijaya, Mathias Tabuni menyampaikan terimakasih kepada Kapolres Jayawijaya dan jajaranya yang mana menggerakan personil untuk mengawal jalannya aksi tersebut hingga selesai dengan aman.

“Saya hormati Kapolres dan Wakapolres Jayawijaya, serta jajarannya yang telah mendampingi massa aksi dari titik masing-masing hingga ke Kantor DPRD Jayawijaya dengan aman hingga bisa menyampaikan aspirasi dengan damai,” tukasnya.

 

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.