SORONG, SUARAPAPUA.com— Amos Waromi, Ketua RT 01/RW O2 Kelurahan Kladufu, Distrik Sorong Timur meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sorong menggadakan penggobatan massal untuk memastikan kesehatan masyarakat yang terdampak banjir.
“Dua anak saya dan saya sendiri saat ini sedang sakit, tetapi kami melakukan pemeriksaan secara mandiri ke rumah sakit. Petugas mestinya merespon ke lokasi-lakasi terdampak,” ungkap Amos Waromi kepada suarapapua.com saat ditemui di Posko III Kilo Meter 10 Pantai, Kota Sorong, Jumat (26/8/2022).
Amos mengungkapkan, selama musibah banjir terjadi belum terlihat ada tindakan dari Dinas Kesehatan Kota Sorong untuk meninjau langsung kondisi masyarakat yang terdampak banjir. Di Kelurahan Kladufu terdapat banyak sekali anak-anak yang sering bermain genangan air yang berpotensi sakit.
“Petugas kesehatan jangan hanya tunggu laporan baru turun lapangan. Ini musibah. Harusnya mereka (Dinkes) segera turun ke lokasi membawa bantuan obat-obatan untuk masyarakat,” keluhnya.
Amos menjelaskan bahwa air yang tergenang untuk saat ini telah surut, namun belum terlihat Dinas Kesehatan Kota Sorong melakukan tindakan sebagai langkah antisipasi penyakit yang bisa muncul pasca banjir. Seperti penyakit kulit gatal-gatal, diare, batuk, pilek, mudah lelah, dan lainnya.
Serupa dikeluhkan Aliyudin, warga masyarakat Kilo Meter 8 Kota Sorong, katanya, masyarakat yang berdomisi di seputaran bantaran Sungai sangat tidak menutup kemungkinan akan terjangkit berbagai penyakit.
“Sudah pasti masyarakat akan sakit. Mungkin bukan hari ini, tapi besok atau lusa, pasti akan sakit, apalagi banjir setinggi dada orang dewasa banyak rumah-rumah yang di penuhi lumpur.”
Oleh sebab itu ia berharap kepada Dinas Kesehatan Kota Sorong agar segera melakukan pengobatan massal, terutama di beberapa titik lokasi banjir yang di berada dekat bantaran sungai.
“Kami berharap ada pengobatan massal untuk kami yang tinggal dekat kali, baik di Kilo Meter 10, 12 Masuk maupun Kilo Meter 8,” harapnya.
Warga lain yang di temui suarapapua.com di Kilo Meter 10 Pantai menyampaikan tiga orang anaknya sakit, namun tidak dilaporkan kepada pihak BNPB maupun Kelurahan.
“Sudah dua hari tiga anak saya sakit deman, tapi saya tidak melapor karena, bingung semua surat-surat kami hilang terbawa banjir. Karena itu untuk mengobati maka saya hanya menggunakan minyak kayu putih saja,” tuturnya.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Elisa Sekenyap