JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Laga panas tersaji di Stadion Cenderawasih Biak, Minggu (18/9/2022) sore, kala tim tuan rumah, PSBS Biak menjamu saudaranya, Persewar Waropen, dalam lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.
Laga ini benar-benar panas karena banyak aksi tidak sportif selama 2×45 menit. Bahkan diwarnai insiden pemukulan pemain.
Pertandingan bertajuk “Derby Papua” antara dua tim dari wilayah Saireri itu berakhir dengan skor kaca mata.
Tensi tinggi di laga ini terlihat sejak menit-menit awal.
Sepanjang laga berlangsung sengit. Sembilan kartu kuning diberikan sang wasit kepada pemain dari kedua tim.
Satu pemain tuan rumah bahkan terakumulasi kartu kuning alias kartu merah.
Diganjar kartu merah, pemain tersebut out dari lapangan hijau. Kekuatan PSBS berkurang. Tim tuan rumah terpaksa lanjut dengan 10 pemain saja.
Tidak ada gol dari kedua tim. Laga berakhir imbang.
Aksi ricuh sambut peluit panjang pertanda pertandingan selesai
Terjadi pemukulan terhadap salah satu pemain Persewar.
Dikutip dari siaran pers Media Officer Persewar Waropen, insiden pemukulan menimpa Elfis Harewan, kapten tim Persewar.
“Elfis Harewan dipukul saat usai pertandingan. Pelakunya adalah salah satu pemain PSBS yang terkena kartu merah di awal babak kedua yakni Patrison Rumere. Elfis mendapatkan bogem mentah di kepala bagian belakang. Sudah visum dan kejadian ini akan dilaporkan ke Komite Disiplin maupun pihak berwenang lainnya,” tulis MO Persewar.
Kejadian tersebut sangat disesalkan kubu Persewar. Sebab, walau di dalam lapangan adalah lawan, namun di luar lapangan sportivitas sebagai pemain profesional harus dijaga.
“Seharusnya tidak melakukan aksi tidak terpuji yang justru melukai saudara sendiri,” lanjutnya.

Pelatih Persewar Eduard Ivakdalam, di sesi konferensi pers, menyayangkan insiden pemukulan terhadap pemainnya di akhir laga.
“Sore ini suhu pertandingannya lain, namun tidak harus dengan kekerasan. Dari awal sudah bermain cenderung kasar. Ini yang akhirnya kita tidak suguhkan hiburan menarik bagi masyarakat di Biak,” kata Edu dalam siaran pers itu.
Insiden pemukulan itu dianggap mencederai semangat sportivitas. Juga, turut mencoreng nama baik tim terutama pemain itu sendiri.
Wasit juga Edu lihat tidak tegas terhadap sejumlah insiden dalam laga derby Papua itu.
Puncaknya, begitu peluit panjang dibunyikan wasit, pemain yang dihadiahi kartu merah langsung serang captain Persewar.
Terkait insiden pemukulan usai pertandingan, sejauh ini belum ada konfirmasi dari tim PSBS.
REDAKSI