PolhukamHukumBocah 12 Tahun di Sentani Berhasil Lepas dari Dekapan Penculik

Bocah 12 Tahun di Sentani Berhasil Lepas dari Dekapan Penculik

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Kasus percobaan penculikan anak di kota Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, bertambah lagi. Terbaru, Polres Jayapura menerima pengaduan kasus yang menimpa MA (12) di jalan raya Sentani-Genyem, kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (26/1/2023) sore.

Sumber laporan warga menyebutkan seorang anak laki-laki berinisial MA yang hendak ke rumah berhasil selamat dari oknum pelaku yang berupaya menculiknya saat pulang mengaji dari sebuah masjid di Doyo Baru, Sentani. Korban sempat dibawa masuk ke dalam hutan di jalan Kemiri, tepatnya di tanah milik Lanud Silas Papare.

Informasi tersebut dibenarkan AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, Kapolres Jayapura, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (27/1/2023).

Kata Kapolres, saat ini pihaknya sedang serius melacak oknum pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap korban di Mapolres Jayapura. MA saat diperiksa didampingi orang tuanya, HA (36).

“Sesuai pengakuan dari korban bahwa awal penculikannya terjadi saat dia baru saja pulang mengaji turun dari taksi di mata jalan Tabita. Begitu tiba-tiba saja datang pelaku yang langsung pegang tangan korban dan ajak jalan kaki dari mata jalan Tabita sampai pertigaan Genyem, kemudian masuk ke dalam hutan,” jelasnya.

Baca Juga:  Pelaku Penyiksaan Harus Diadili, Desakan Copot Pangdam Cenderawasih Terus Disuarakan

Mengutip keterangan korban lebih lanjut, jelas Fredrickus, MA sempat bertanya kepada pria yang tak dikenalnya itu.

“Koban tanya, kita mau kemana? Pelaku bilang ke rumahnya yang ada di dalam lokasi Lanud Silas Papare. Selama perjalanan, korban sempat dibekap dan dipukul. Tetapi saat lengah, MA ini berontak dan langsung pukul tangan pelaku yang memegang tangannya. Kemudian dia berhasil selamatkan diri, langsung lari ke arah rumah mereka di BTN Ceria,” bebernya.

Berhasil kabur hingga tiba di rumahnya, korban langsung meminta tetangga untuk menelepon orang tuanya. Saat MA sampai di rumah, orang tuanya sedang mencari anak mereka.

Kasus tersebut diakui Kapolres, masih dalam pemeriksaan lebih mendalam.

“Ya, kita masih dalami lagi.”

Sebab menurut Fredrickus, modus dan motif pelaku belum diketahui pasti. Karenanya masih dalam penyelidikan untuk memastikan.

“Hasil pemeriksaan berdasarkan pengaduan dan keterangannya seperti begitu. Saat ini kami sedang tindak lanjuti untuk mendalaminya. Apakah benar, kalau benar, mungkin ada kejadian lain atau tidak?”

Baca Juga:  PAHAM Papua Desak Komnas HAM dan Pangdam XVII Investigasi Video Penganiayaan Warga Sipil Papua

Kapolres Jayapura akui dari sejak jauh hari pihaknya terus menerus mengimbau para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak. Sedikitpun tak boleh lengah untuk mencegah kemungkinan terjadi kasus serupa.

Ajak Antar

Beberapa hari sebelumnya, upaya percobaan penculikan anak menimpa salah satu murid SD YPK Onomi, Sentani.

Anak dari Gred Yoku itu konon nyaris diculik seseorang. Kejadiannya di siang hari, Selasa (24/1/2023). Modus yang dipakai pelaku, kepada target korban ditawari naik mobil untuk diantar ke rumahnya.

“Anak saya begitu mau pulang sekolah sempat didekati oleh seorang pria yang turun dari mobil Avanza berwarna hitam. Ditawari akan antar ke rumah dengan mobil. Di dalam ada beberapa orang. Anak saya tolak karena saya biasa nasehati jangan ikut orang sembarang,” kata Yoku saat membuat laporan pengaduan ke SPKT Polsek Sentani Kota.

Kepada wartawan, AKP Rozikin, Kapolsek Sentani Kota, membenarkan telah menerima laporan dari ayah korban.

“Sudah dibuat laporan pengaduan atas kejadian yang menimpa anaknya pada Pukul 14.00 WIT,” kata Kapolsek.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Berdasarkan laporan pengaduan kasus percobaan penculikan itu, pihaknya langsung memerintahkan anggota untuk mengecek rumah-rumah di dekat lokasi kejadian yang ada CCTV.

Informasi dari warga di sekitar SD YPK Onomi, terduga menurut Kapolsek, melarikan diri dengan mobil ke arah bandar udara dan Dunlop, Sentani.

“Di kaca mobil terdapat stiker bergambar tengkorak,” Rozikin mengutip pengakuan korban.

Dari hasil pelacakan di lapangan, pihaknya belum mendapat tanda-tanda yang menunjukkan kemana pelaku melarikan diri.

Meski begitu, maraknya informasi mengenai kasus penculikan anak harus diwaspadai. Selain pihak sekolah, orang tua juga diminta menjaga anak-anaknya. Baik sebelum, selama maupun setelah dari sekolah.

Aparat kepolisian juga rencananya akan menyambangi sekolah-sekolah yang ada di wilayah Sentani Kota. Selain menyampaikan edukasi ke para murid dan guru, juga bertujuan membantu mengantar ke rumah jika belum dijemput orang tua.

“Hal ini semata-mata untuk menangkal isu penculikan yang lagi ramai akhir-akhir ini,” imbuh Kapolsek.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemerintah dan Komnas HAM Turut Melanggar Hak 8.300 Buruh Moker PTFT

0
omnas HAM Republik Indonesia segera memediasikan persoalan antara 8.300 buruh dengan manajemen PTFI sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (4), UU No. 39 Tahun 1999;

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.