ArsipBiak Menjadi Tuan Rumah Festival Film Etnik Papua

Biak Menjadi Tuan Rumah Festival Film Etnik Papua

Selasa 2015-10-06 03:48:21

BIAK, SUARAPAPUA.com — Kabupaten Biak Numfor, Papua menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan festival film etnik Papua 2015.

Seperti dilansir dari Antara News, (6/10/2015), sekretaris panitia penyelenggara, Jefri Simanjuntak di Biak, mengatakan event festival film etnik merupakan wujud nyata mengangkat potensi budaya asli Papua di ajang nasional.

 

“Saat ini sudah sekitar 30-an film etnik dari berbagai daerah siap menjadi peserta lomba, ya jumlah ini diperkirakan kian meningkat hingga menjelang pelaksanaan November 2015,” kata Jefri.

 

Ia mengakui, untuk mendukung pelaksanaan festival film etnik akan hadir sejumlah artis nasional yang siap datang ke Biak menghadiri acara event film etnik Papua.

 

Soal dukungan pendanaan festival film etnik, menurut Jefri, siap dibantu Pemkab dan Bupati Biak Numfor, Thomas AE Ondy.

 

Pemkab sudah mengalokasikan dana bantuan untuk mendukung pelaksanaan film etnik Papua di Kabupaten Biak Numfor, menurut Jefri, sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam menunjang kegiagan seni bernuansa etnik Papua.

 

Tujuan festival film etnik, kata dia, untuk mengangkat potensi budaya daerah dalam rangka menunjang program pariwisata dan kebudayaan asli Papua.

 

“Ya harapan kami pelaksanaan festival film dapat berlangsung sesuai jadwal dan mendapat dukungan berbagai komponen masyarakat nusantara di tanah Papua,” harapnya.

 

Berdasarkan data, festival film etnik Papua 2015 melibatkan masyarakat adat dan menunjuk Ketua Komisi A DPRD, Adolf Baransano sebagai ketua panitia pelaksana.

 

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.