BeritaPekerja Bersikukuh SDO Normal Kembali, Manajemen: Kita Akan Permudah Lagi

Pekerja Bersikukuh SDO Normal Kembali, Manajemen: Kita Akan Permudah Lagi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Manajemen PT. Freeport Indonesia kembali menemui para pekerjanya yang masih bertahan melakukan aksi blokade jalan di mile point 72, distrik Tembagapura, Mimika, Kamis (27/8/2020).

Manajemen PTFI mengutus Vice Presiden Papuan Affair Division (PAD), Frans Pigome, menemui para pekerja yang telah melakukan aksi blokade jalan sejak Senin (24/8/2020).

Pekerja bersikukuh agar akses konvoi bus Shift Day Off (SDO) normal kembali, penyesuaian jadwal kerja yang diterapkan di masa pandemi kembali normal, dan syarat rapid test termasuk di luar area Freeport ditiadakan.

Frans Pigome sebagaimana dilaporkan suputarpapua.com menyatakan menerima tiga poin tuntutan pekerja, namun meminta waktu agar manajemen mengatur kembali jadwal SDO, serta meminta pekerja mematuhi protokol kesehatan yang diatur oleh pemerintah.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

“SDO akan diatur normal. Manajemen akan mempermudah proses SDO naik turun, namun kita tetap mengikuti aturan soal Covid-19 di luar area perusahaan,” kata Pigome, dikuip dari siaran langsung di berbagai akun media sosial karyawan.

Mengenai aturan protokol kesehatan yang ditatapkan oleh pemerintah, Pigome harap dapat dipatuhi oleh karyawan, termasuk dengan syarat rapid test jika masuk keluar di Kota Timika ke Tembagapura.

Namun, syarat rapid test tersebut direspon penolakan oleh para karyawan. Pigome menjawab bahwa semua ketentuan tersebut akan diupayakan semudah mungkin oleh manajemen, mengingat itu adalah aturan pemerintah.

Baca Juga:  JDP: Pemindahan Makam Dortheys Eluay Harus Berpikir Bijak Dengan Kepala Dingin

Karyawan juga menolak menandatangani tiga poin yang sudah disepakati tersebut. Mereka ingin pihak manajemen langsung mengeluarkan keputusan menjawab tuntutan lalu disetujui oleh karyawan.

Di samping itu, karyawan tetap pada sikap sejak awal menolak mengutus perwakilan untuk berbicara dengan manajemen, atau pun membawa aspirasi untuk disepakati dengan pihak manajemen.

“Tidak ada tandatangan di sini. Tidak ada perwakilan, semua panitia. Saya mau memo (interoffice memo) keluar dan ini (palang) dibuka. Saya tidak mau janji-janji, hanya kami tunggu surat itu saja,” kata salah satu pekerja.

Pigome kembali meyakinkan bahwa SDO akan normal kembali, hanya saja meminta waktu untuk manajemen mengatur jadwal secara baik agar semua berjalan secara teratur.

Baca Juga:  Simamora: Penting Mengajar Anak, Tetapi Juga Pembentukan Karakter

Termasuk, lanjut Pigome, divisi-divisi PTI yang sebelumnya mengatur jadwal sendiri akan ditertibkan dan dinormalkan kembali sesuai keinginan para karyawan.

“Jadwal cuti 12 minggu, itu yang pekerja tidak terima to, kita akan permudah lebih mudah lagi. Ini saya bicara untuk normal. Apalagi kalau ada emergency, itu langsung lurus, tidak ada pemeriksaan,” katanya.

Sebelumnya, manajemen Freeport telah memenuhi tuntutan agar karyawan yang bekerja di masa pandemi mendapat penghargaan finansial dari perusahaan.

“Inter-office memo soal insentif sudah keluar. Sekarang, kasih ruang untuk kita atur ini SDO. Kita akan atur sebaik mungkin,” pinta Pigome. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

KM Sanus 63 Layani Yaur dan Teluk Umar Setelah Puluhan Tahun...

0
“Lama kami perjuangkan, dan ini bukti program pemerintah di bidang perhubungan laut, yaitu pelayanan kapal perintis dapat dirasakan oleh masyarakat yang berdomisili di pesisir Nabire bagian barat,” kata John NR Gobai, ketua Kelompok Khusus (Poksus) DPR Papua.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.