BeritaOpening dan Closing Ceremonial PON Papua Suguhkan Standar Asian Games

Opening dan Closing Ceremonial PON Papua Suguhkan Standar Asian Games

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Opening dan Closing Ceremonial perhelatan event bergengsi PON XX Oktober 2021 di tanah Papua akan disuguhkan berstandar Asian Games Jakarta Palembang.

Ketua Harian Panitia Besar PON Papua Yunus Wonda sebagaimana dilaporkan seputarpapua.com mengatakan pembukaan dan penutupan PON akan berstandar Asian Games dengan membuka ruang sebanyak-banyaknya kepada seluruh event organizer (EO) di Indonesia untuk menyajikan kreatifitas nya.

Baca Juga:  AJI, PWI, AWP dan Advokat Kecam Tindakan Polisi Terhadap Empat Jurnalis di Nabire

“Kita bicara agenda PON, tapi untuk pembukaan dan penutupan kita mau standarnya seperti Asian Games. Jadi semua EO kita kasih ruang dan ikut daftar serta presentasekan apa yang mereka konsepkan masing-masing,” ujar Yunus Wonda, Kamis (03/09/2020).

Bahkan diminta untuk EO yang terlibat dalam pembukaan dan penutupan PON harus menyuguhkan kearifan budaya dan alam Papua, termasuk harus melibatkan seniman-seniman Papua.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

“Sudah pasti akan menonjolkan seniman Papua dan ini waktu serta momennya mereka mengeluarkan talenta maupun kreatif di atas tanah sendiri. Semua pembukaan dan penutupan harus melibatkan anak-anak Papua,” jelasnya.

Apalagi menurut pria yang juga menjabat Wakil DPR Papua ini, banyak seniman budaya, penyanyi-penyanyi Papua yang sudah go internasional.

“Banyak yang sudah berlevel Nasional, bahkan Internasional. Jadi memang harus melibatkan anak-anak Papua, mengangkat budaya, lagu-lagu Papua. Ini momennya mereka, sebab bapak Presiden juga minta budaya, alam dan semua tentang Papua diangkat di event ini,” tutupnya. (*)

Baca Juga:  Pengusaha OAP Buka Palang Kantor 10 OPD Setelah Ada Kesepakatan

Terkini

Populer Minggu Ini:

Mantan PM Fiji Frank Bainimarama Dipenjara

0
“Negara telah mengajukan banding atas pembebasan mereka di mana Penjabat Ketua Pengadilan, Salesi Temo kemudian membatalkan keputusan Hakim dan menyatakan keduanya bersalah sebagaimana didakwakan. Kasus ini kemudian dikirim kembali ke Pengadilan Magistrat untuk dijatuhi hukuman.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.