Tanah PapuaMeepagoDPRD dan Pemkab Paniai Tanggapi Aksi Rakyat Tolak Pemekaran DOB

DPRD dan Pemkab Paniai Tanggapi Aksi Rakyat Tolak Pemekaran DOB

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Rakyat Paniai yang tergabung dalam Forum Peduli Rakyat (Fopera) Paniai pada Senin (14/3/2022) menggelar aksi damai dalam rangka menolak pemekaran provinsi Papua Tengah serta daerah otonomi baru (DOB) di Tanah Papua.

Amos Kayame, juru bicara umum Fopera Paniai, menyatakan, pihaknya kesal karena bupati tidak hadir dan mendengarkan aspirasi rakyat Paniai.

“Kami rakyat Paniai yang sudah terorganisir dalam Fopera ini sangat kesal karena bupati tidak hadir di tempat. Rakyat menilai bahwa itu ilegal, sehingga dia lari,” kata Amos.

Baca Juga:  Komnas HAM RI Didesak Selidiki Kasus Penyiksaan Warga Sipil Papua di Puncak

Soal pembentukan Pansus, menurutnya, rakyat Paniai setuju dengan pernyataan DPRD Paniai untuk mendorong aspirasi rakyat.

“Setuju dengan pembentukan Pansus karena harapan kami adalah aspirasi rakyat ini harus sampai di pemerintah pusat,” lanjut Kayame.

Abet Gobay, koordinator umum Fopera Paniai, menyatakan, jika Pansus yang akan dibentuk DPRD Paniai tidak berjalan secara maksimal, maka pihaknya akan memobilisasi massa dalam jumlah banyak untuk turun aksi lanjutan.

Baca Juga:  PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

“Pansus kalau tidak sesuai keinginan rakyat, kami akan lakukan aksi susulan dengan massa lebih banyak,” ujarnya.

Di hadapan massa aksi, Sem Nawipa, ketua DPRD Paniai, mengatakan, dalam waktu dekat Legislatif akan membentuk tim Pansus untuk menampung seluruh aspirasi rakyat Paniai.

“Aspirasi yang sudah ditampung itu selanjutnya DPRD bersama pemerintah daerah akan tindaklanjuti,” janji Nawipa.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Sementara itu, Thomas Yeimo, Asisten 1 Setda Paniai, mengatakan, pihaknya akan perjuangkan untuk menindaklanjuti aspirasi rakyat Paniai hingga ke tingkat provinsi dan pusat.

“Sementara tunggu DPRD Paniai bentuk tim Pansus, setelah itu kami akan berangkat bersama-sama dengan perwakilan dari rakyat dua orang,” kata Thomas.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Penghargaan Musik di Eropa untuk Black Brothers

0
Mereka memadukan alat musik tradisional dengan instrumen Barat. Personil Sangguma berjumlah tujuh orang dengan dua kreatornya Tony Subam (East Sepik Province) dan Sebastian Miyoni (Milne Bay Province).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.