Tanah PapuaLa PagoBupati Yalimo Terpilih Berjanji Damaikan Rakyat Usai Konflik Pilkada

Bupati Yalimo Terpilih Berjanji Damaikan Rakyat Usai Konflik Pilkada

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Permohonan perselisihan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati Yalimo yang diajukan Lakius Peyon dan Nahum Mabel menemui titik akhir. Mahkamah Konstitusi (MK) memutus permohonan keduanya tidak dapat diterima. Putusan nomor 145/PHP.BUP-XIX/2021 dibacakan Kamis (10/3/2022) di ruang sidang pleno MK.

Dalam amar putusan yang dibacakan ketua MK Anwar Usman, Mahkamah menyatakan sah pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) dan surat keputusan (SK) Komisi Pemilihan Umum kabupaten Yalimo nomor 301/PL.02.7/9122/2022 tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara pasca putusan MK dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Yalimo tahun 2020 tertanggal 30 Januari 2022.

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk

Selain itu, Mahkamah juga menyatakan perolehan suara yang benar pasangan calon nomor urut 1 Nahor Nekwek-John W. Wilil adalah 48.504 suara dan pasangan calon nomor urut 2 Lakius Peyon-Nahum Mabel adalah 41.548 suara.

“Memerintahkan Termohon untuk menetapkan pasangan calon nomor urut 1 Nahor Nekwek-John W. Wilil sebagai pasangan calon terpilih dalam pemilihan bupati dan wakil bupati kabupaten Yalimo tahun 2020,” ucap Anwar dalam sidang yang dihadiri para pihak secara daring tersebut.

Baca Juga:  Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

Bupati terpilih nomor urut 1 Nahor Nekwek menyatakan, pasangan nomor urut 1 mendapatkan suara mutlak yang diberikan oleh masyarakat Yalimo saat PSU beberapa waktu lalu.

“Kami tidak bisa janji sesuatu yang muluk-muluk kepada masyarakat, tetapi kami akan lihat Yalimo yang sudah hancur itu kita kembalikan,” kata Nahor usai tiba di bandara Dortheys Hiyo Eluay, Sentani, Sabtu (12/3/2022) pagi.

Nahor Nekwek bersama wakilnya akan lebih fokus pada pemulihan kondisi kabupaten Yalimo lantaran masyarakat satu sama lain tidak aman dan terjadi pembakaran sejumlah perkantoran di ibukota kabupaten akibat tidak terima hasil sidang MK.

Baca Juga:  Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

“Kami dua anak asli Yalimo, sehingga akan kami pulihkan dengan cara apapun secara adat tradisi orang Yali. Kami akan duduk bersama orang tua untuk selesaikan masalah karena kami dipilih oleh rakyat, sehingga kami harus angkat suara rakyat dan berjuang untuk rakyat,” tuturnya.

Bupati terpilih menambahkan, “Kami hadir untuk sama-sama melihat itu karena situasi terjadi pada saat pemerintahan transisi.”

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.