JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Komandan Korem 174/ Anim Ti Waninggap (ATW) Merauke, Brigadir Jenderal TNI E Reza Pahlevi berjanji untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap Bruno Amenim Kimko dan seorang lainnya berinisial YK di Pos Bade pada, Selasa (30/8/2022).
Peristiwa ini menyebabkan Bruno Amenim Kimko meninggal dunia.
Penganiayaan tersebut diduga dilakukan oknum anggota TNI Angkatan Darat di Pos Satgas Yonif 600/Modang di Distrik Edera, Kabupaten Mappi.
“Terkait adanya warga yang meninggal di Pos Bade, Satgas Yonif 600/Modang di Kabupaten Mappi, kami sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan kejadian yang sebenarnya,” kata Pahlevi melalui rilis yang diterima seputarpapua.com di Merauke, Kamis (1/9/2022).
“Diduga oknum prajurit Yonif 600/Modang yang menganiaya warga hingga meninggal dunia. Korban meninggal berinisiak BK, dan seorang korban luka-luka berinisiak YK,” sambung Danrem 174/ATW.
Terkait adanya dugaan keterlibatan oknum prajurit Yonif 600/Modang yang melakukan penganiayaan terhadap dua warga Mappi tersebut, Brigjen Pahlevi memastikan untuk melaksanakan proses hukum seberat-beratnya kepada pelaku, karena telah menghilangkan nyawa orang.
Pahlevi menyatakan bahwa saat ini Korem 174/ATW masih melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap para saksi, guna mengungkap pelaku dalam kejadian tersebut.
Juga untuk memastikan kejadian sebenarnya, tim investigasi bekerja sama dengan kepolisian Mappi untuk mengungkap penyebab korban meninggal dunia.
“Tim investigasi dari Korem 174/ATW diturunkan di lapangan guna mendalami kasus meninggalnya salah satu warga masyarakat berinisial BK dan 1 orang korban luka berinisial YK. Hasil investigasi akan dilaporkan secara transparan,” tuturnya.
Brigjen Pahlevi menambahkan, korban Bruno Amenim Kimko yang meninggal dunia telah dimakamkan.
Selama pengurusan jenazah korban hingga prosesi pemakaman dibantu satuan dari TNI, baik dari satgas 600/Modang beserta aparat kewilayahan yang ada di Bade Kabupaten Mappi, Papua.
