BeritaPolhukamTPNPB Tembak Mati Tujuh Pendulang Emas Ilegal di Yahukimo

TPNPB Tembak Mati Tujuh Pendulang Emas Ilegal di Yahukimo

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Kodap XVI Yahukimo pimpinan Brigjen Elkius Kobak menyatakan bertanggungjawab atas pembunuhan terhadap tujuh orang pekerja tambang emas ilegal di distrik Seradala, kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Elkius Kobak dalam keterangan tertulis yang dikirim jubir TPNPB Sebby Sambom menyatakan, tujuh orang pekerja tambang emas ilegal tersebut diduga anggota intelijen TNI di wilayah kabupaten Yahukimo.

Menurut Elkius, operasi tersebut dilakukan oleh pasukan gabungan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dan TPNPB Kodap XVI Yahukimo di tepi kali Ei, kampung Mosomduba, distrik Seradala, kabupaten Yahukimo, lokasi pendulangan emas ilegal.

Baca Juga:  HRM Rilis Laporan Tahunan 2023 Tentang HAM dan Konflik di Tanah Papua

“Ingat bahwa kepada warga sipil telah diperingatkan berulang kali. Anda punya telinga harusnya dengar,” kata Elkius.

Ditegaskan dalam pernyataannya, warga sipil segera tinggalkan daerah konflik.

“Semua warga sipil yang bekerja sebagai tukang, pekerja proyek dan penambangan ilegal telah diperingatkan untuk tinggalkan wilayah konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI/Polri. Jika masih kepala batu, maka TPNPB tidak akan kompromi. Dan nyawa anda TPNPB tidak bertanggungjawab,” ujarnya bernada ancaman.

Elkias menyatakan, karena itu kepada warga sipil non Papua diingatkan agar tidak mendengar siapapun, termasuk TNI/Polri.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

“TNI/Polri mempekerjakan kalian, tapi nyawa kalian tidak bisa mereka ganti. Jadi, sekali lagi semua warga sipil di Yahukimo dan seluruh wilayah Papua segera tinggalkan Papua. Negara segera buka ruang berunding dengan Papua guna mencari solusi,” tegasnya.

Kobak menegaskan, TPNPB tidak lagi bermain-main dengan pernyataan yang dikeluarkan.

“Sekali lagi kami TPNPB tidak main-main. Peringatan ini menjadi perhatian serius untuk orang Indonesia yang cari makan di Papua,” ujarnya lagi.

Tujuh jenazah pekerja tambang emas ilegal itu dievakuasi aparat gabungan, Selasa (17/10/2023) siang.

Proses evakuasi dipimpin Iptu Jumari, Danki Yon D Kompi III Brimob Polda Papua, bersama 3 SST personil gabungan Tim Opsnal Polres Yahukimo, Yon D Kompi III Brimob Polda Papua, dan Satgas Ops Damai Cartenz 2023.

Baca Juga:  Kronologis Tertembaknya Dua Anak Oleh Peluru Aparat di Sugapa, Intan Jaya

Identitas tujuh jenazah itu antara lain: Appe (37), Hendra (23), Anju (32), Ardi (28), Maul (36), Udin (38), dan Siger (24).

Dikabarkan, pada Pukul 12.15 WIT, 1 SST personil gabungan yang akan melakukan evakuasi korban di kali Ei diserang kelompok pelaku dengan tembakan selama sekira 15 menit.

Proses evakuasi berhasil hingga ketujuh jenazah dibawa sampai di RSUD Dekai sekira Pukul 13.43 WIT untuk selanjutnya ditangani tim medis. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Rencana Pemindahan Makam Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay, Melanggar Hukum Pidana dan...

0
Tindakan memindahkan makam Bapak Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay adalah tindakan penyalahgunaan kewenangan dan jelas-jelas akan berdampak pada terjadinya dugaan tindak pidana serta pelanggaran hak masyarakat adat serta HAM yang melindungi status Ondofolo sebagai simbol pemerintahan adat masyarakat adat Buyaka Sentani.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.