JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menyambut baik utusan khusus Melanesian Spearhead Group (MSG) untuk menangani masalah Papua Barat yang terjadi dalam pertemuan kusus di Rarotonga, Kepulauan Cook di sela-sela pertemuan Forum Kepulauan Pasifik ke-52 tahun 2023.
Para pemimpin negara-negara MSG mengutus Perdana Menteri Fiji, Stiviveni Rabuka dan Perdana Menteri PNG, James Marape untuk menangani masalah Papua Barat
Octovianus Mote, Wakil Presiden ULMWP mengaku senang mendengar keputusan pimpain MSG yang mengutus PM Fiji dan PM Papua Nugini sebagai utusan khusus menangani soal-soal Papua Barat.
“Saya sangat senang mendengar keputusan dari Kaukus Melanesia (MSG) di Rarotonga, Kepulauan Cook. Dan kami bersyukur memiliki pemimpin yang tidak mengabaikan kami [Papua Barat],” ujar Octovianus Mote sebagaimana dikutib dari abc.net.au pada, Jumat (10/11/2023).
Mote mengapresiasi para pemimpin Melanesia atas keputusan ini, dan ia berharap agar Indonesia tidak mengabaikan isu internasional ini.
“Para pemimpin yang tahu apa yang kami pikirkan. Jadi kami sangat berharap bahwa Indonesia tidak bisa mengabaikan isu internasional ini,” ujarnya.
Ia lalu mengatakan, “sekarang mereka [pemimpin MSG] mendekati Indonesia dengan delegasi yang sangat kuat,” pungkasnya.
Octo Mote, Vice President of ULMWP says he is ‘excited’ by the MSG’s decision to appoint PMs Rabuka & Marape as special envoys to discuss West Papuan situation with Indonesia and “looks forward to consultation on it” 1/2 pic.twitter.com/AqhbFBuuBI
— Ben Bohane (@ben_bohane) November 8, 2023
Mote juga mengatakan bahwa “semua orang di pertemuan PIF berbicara tentang perubahan iklim, tetapi anda tidak dapat berbicara tentang perubahan iklim di Pasifik tanpa berbicara tentang ekosida di Papua Barat.”
Mote menyatakan bahwa Wilayah Papua Barat merupakan salah satu dari 3 wilayah paru-paru dunia, sehingga ketika selamatkan Papua Barat maka selamatkan dunia.
“Kami adalah salah satu dari tiga paru-paru dunia selain Amazon dan Afrika. Maka selamatkan Papua Barat untuk menyelamatkan dunia,” pungkasnya.
Pengutusan Perdana Menteri Fiji dan PNG sebagai special envoy atau utusan khusus untuk membicarakan masalah Papua Barat dengan Indonesia dilakukan dalam pertemuan khusus setela mencapai consensus pemimpin Melanesia di Rarotonga, Cook Islands pada, 7 November 2023.
Yang hadir dalam pertemuan itu adalah Perdana Menteri Fiji, Stiveni Rabuka, Menlu Solomon Islands Jeremiah Manele, perwakilan Vanuatu, PNG, Kaledonia Baru dan Direktur MSG.