ArsipKOMISI Minta Kandidat Tidak Gandeng Investor di Pemilukada

KOMISI Minta Kandidat Tidak Gandeng Investor di Pemilukada

Selasa 2012-06-12 11:53:15

Hal ini disampaikan Ketua KOMISI, Misael Maisini saat menggelar jumper pers di Jalan Kalinona, kediaman almarhum Pilipus Andreas Kum, Selasa (12/6) siang tadi.

Menurut Maisini, masyarakat Intan Jaya saat ini belum siap menerima kehadiran perusahaan asing, apalagi perusahaan pertambangan yang tentu akan merusak alam, hutan, dan maasyarakat adat Papua di Intan Jaya.

“Dari letak geografisnya saja Intan Jaya bisa dikatakan belum siapa menerima kehadiran perusahaan asing, terutama perusahaan pertambangan, karena itu jangan coba-coba kita mau paksakan kehadiran perusahaan di Intan Jaya,” kata Misael berharap.

Misael menambahkan, KOMISI tidak akan pernah main–main dalam usahanya melindung kekayaan alam Intan Jaya dari tangan-tangan kapitalisme.

“Jika ada pihak yang ingin melakukan Investasi di Intan Jaya, maka harus ada kordinasi dengan KOMISI, jika tidak, maka bisa dinyatakan tidak sah, dan operasinya akan kami tentang dan lawan,” kata Misael.

Kis Bagau, Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Intan Jaya di Manokwari yang turut hadir dalam jumpa pers tersebut turut mendukung langkah yang diambil KOMISI dalam menyelamtkan alam dan masyarakat Intan Jaya.
“Kami pelajar dan mahasiswa Intan Jaya di Manokwari mendukung langkah yang diambil KOMISI, dan ini harus menjadi perhatian dari semua pihak, terutama para kandidat yang akan maju dalam pesta demokrasi mendatang,” kata Kis.

Musa Selegani, tokoh pemuda dari Intan Jaya menambahkan bahwa kehadiran perusahaan pertambangan di Intan Jaya tentu akan merusak alam, budaya, tatanan hidup, serta menghancurkan generasi Intan Jaya di kemudian hari, karena itu sudah harus ditolak secara tegas.

“Kami tak mau bernasib sama dengan masyarakat Amugme dan Kamoro yang kini merana di tanah mereka sendiri, jangan lagi terhadap mayarakat Intan Jaya, karena itu kita harus tolak perusahaan pertambangan,” kata Musa.

Menurut Misael, KOMISI dengan tegas menolak kehadiran perusahaan pertambangan sebab ketika di tahun 1991 Freeport melakukan ekplorasi selanjutnya eksploitasi di Sugapa, banyak kerusakan dan kerugiaan yang ditimbulkan.

“Sampai saat ini kerugiaan-kerugiaan tersebut belum pernah diganti, juga kerusakan tidak pernah diperbaiki oleh Freeport, anehnya sekarang mereka mau datang lagi, kami sama sekali menolak mereka,” kata Maisini menambahkan.

Sekedar diketahui, Pemilukada Intan Jaya untuk yang pertama kalinya akan digelar pada bulan Agustus 2012 mendatang. Lima orang kandidat akan ambil bagian dalam pesat demokrasi ini.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

0
Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan SORONG, SUARAPAPUA.com --- Bupati Sorong Selatan, Papua Barat Daya, didesak untuk segera mencopot jabatan kepala dinas PUPR karena diduga telah melanggar kode etik ASN. Dengan menggunakan kemeja lengan pendek warna kuning dan tersemat lambang partai Golkar, Kadis PUPR Sorong Selatan (Sorsel) menghadiri acara silaturahmi Bacakada dan Bacawakada, mendengarkan arahan ketua umum Airlangga Hartarto dirangkaikan dengan buka puasa di kantor DPP Golkar. Obaja Saflesa, salah satu intelektual muda Sorong Selatan, mengatakan, kehadiran ASN aktif dalam acara silatuhrami itu dapat diduga terlibat politik praktis karena suasana politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara serentak tanggal 27 November 2024 mulai memanas. “ASN harus netral. Kalau mau bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Sorong Selatan, sebaiknya segera mengajukan permohonan pengunduran diri supaya bupati menunjuk pelaksana tugas agar program di OPD tersebut berjalan baik,” ujar Obaja Saflesa kepada suarapapua.com di Sorong, Sabtu (20/4/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.