ArsipLiput Lakalantas, Oknum Anggota Satpol PP Tikam Wartawan

Liput Lakalantas, Oknum Anggota Satpol PP Tikam Wartawan

Sabtu 2014-10-11 17:23:15

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja, Martinus Manufandu (24), Jumat (10/10/2014) melakukan penikaman terhadap Fendy Rakmeni (23), wartawan Jaya Televisi, saat sedang meliput peristiwa kecelakaan lalu lintas di Daerah Entrop, Jayapura, Papua.

Fendy, saat dihubungi wartawan media ini, mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar 15:30 Wit, tepatnya di depan Bank Mandiri Syariah, Entrop, Jayapura Selatan.

Menurut Fendy, saat itu ia baru saja meliput sebuah kegiatan di hotel Sahid Entrop, dan melihat peristiwa tabrakan terhadap seorang ibu dan anak, karena itu ia mengeluarkan kamera guna mengambil gambar untuk merekamnya.

 

"Pas, saya ambil gambar orang yang tabrak bilang tidak usah, namun saya masih terus ambil dari sisi lain, makanya dia marah dan melakukan pemukulan," ungkap Fendy.

 

Selanjutnya, kata Fendy, anggota Satpol PP tersebut langsung merampas dan menendang kamera yang Fendy bawa untuk merekam peristiwa tersebut.

 

“Melihat kamera saya ditendang, saya juga marah dan membalas pukulan, namun Satpol PP tersebut langsung tikam saya di bagian leher.”

“Saya alami luka tikam di leher menggunakan kunci motor milik Satpol PP tersebut. Sementara ini, Satpol PP tersebut telah diamankan di Polsek Jayapura Selatan,” tegas Fendy.

Edy Siswanto, wartawan metrosuryanews.com, yang sedang mendampingi Fendy mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit Angkatan Laut Hamadi mengatakan, kasus ini harus segera diusut tuntas sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negara Indonesia.

 

“Anggota Satpol PP itu harus dihukum sesuai dengan perbuatannya, kami akan terus melakukan pemantauan,” tegasnya.

 

Editor: Oktovianus Pogau


MIKHA GOBAY

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.