ArsipPeringati 1 Mei, LMA Papua Barat Akan “Kampanyekan” Sejarah Indonesia

Peringati 1 Mei, LMA Papua Barat Akan “Kampanyekan” Sejarah Indonesia

Sabtu 2012-04-28 10:59:45

Hal ini diungkapkan ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat, Maurids Saiba, saat melakukan jumpa pers di kantor LMA Papua Barat, Jalan Merdeka, Manokwari,  Sabtu (28/04) siang tadi.

Sebagai ketu LMA Papua Barat, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat adat  di Wilayah Papua Barat untuk melihat kembali sejarah-sejarah perjuangan NKRI pada waktu lalu, sehingga itu menjadi ukuran bagi masyarakat agar ada kesadaran untuk melihat bahwa Papua saat ini berada dalam NKRI.

“Saya juga orang Papua, jadi pastinya saya punya ide untuk merdeka juga, tetapi untuk saat ini belum bisa saya merdeka, karena ada tahapan-tahapan yang harus kita lalui karena jika kita merdeka harus korban dulu,” ujar Maurids.

Oleh karena itu,  salah satu  konsepsi pemahaman yang baik yang harus dibangun adalah kerjasama masyarakat adat yang ada di Papua Barat dengan pemerintah untuk mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah terkait  kelancaran program untuk pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, ketua II LMA Papua Barat, Frangky menambahkan, menyikapi tanggal 1 Mei nanti, sebagai anak bangsa yang hidup di ujung timur Indonesia, kita perlu renungkan sebab tanggal tersebut adalah fondasi sejak Presiden Soekarno mengumandangkan bahwa sebelum ayam jantan berkokok, kibarkan sang saka merah putih di Irian Barat.

“Dari pernyataan beliaulah cikal bakal kehadiran PEPERA yang membuat Papua bergabung dengan Indonesia,” katanya.

“Sebagai generasi muda, kami menganggap bahwa itu awal para pejuang  meletakan dasar untuk reformasi bagi tanah Papua  ini,” tandasnya.

Frangky juga menegaskan, jika ada orang Papua yang belum sepaham dengan apa yang telah terjadi pada tanggal 1 Mei 1963, maka pihaknya tentu tidak membatasi hal tersebut.

“Yang tidak sepaham silakan menyampaikan aspirasinya dengan terhormat, karena UUD Negara Indonesia telah menjaminnya,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, kemerdekaan yang dipahami generasi muda yang tergabung dalam LMA Papua Barat adalah Papua Barat merdeka di sector pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sector-sektor lainya, bukan merdeka dan berdaulat sebagai sebuah Negara.

Sedangkan oleh sebagian besar rakyat Papua Barat, tiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari aneksasi atau hari pencaplokan wilayah Papua ke dalam negara Indonesia secara tidak manusiawi oleh Indonesia melalui operasi militer.

DOLLY KORWA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.