ArsipPolisi Melakukan Teror Bom dan Pembongkaran Kantor KNPB Merauke

Polisi Melakukan Teror Bom dan Pembongkaran Kantor KNPB Merauke

Jumat 2015-03-06 19:56:00

MERAUKE, SUARAPAPUA.com — Polisi melakukan teror bom dan pembongkaran Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Merauke secara brutal pada, Kamis (5/3/2015) malam.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekertaris Umum KNPB, Ones Suhuniap kepada suarapapua.com, Jumat (6/3/2015) sore ini.

 

Ones mengatakan, kejadian tersebut berawal pada pukul 18.00 sore, salah satu anggota KNPB menemukan karton yang ditempatkan persis di depan pagar Sekretariat KNPB. Karena merasa curiga, salah satu anggota KNPB ini melapor ke Polres Merauke.

 

Lalu, lanjut Ones, gabungan Polisi dengan jumlah banyak datang dan menjinakan barang tersebut. Ternyata barang itu adalah bom. Kemudian pada pukul 23:10, Polisi masuk Sekretariat KNPB dan merusak semua barang-barang secara brutal.

 

Ketua PRD Wilayah Ha-Anim, Pangkrasia Yeem menilai aksi teror dan pembongkaran itu merupakan wujud penguasa kolonial yang sedang kalang kabut menghadapi gerakan damai oleh rakyat West Papua di Merauke.

 

"Sudah sejak lama mereka berusaha mengkriminalkan PRD dan KNPB di Merauke, teror bom adalah murni perbuatan Militer Indonesia untuk menakuti kami. Pembongkaran kantor tersebut adalah cara mereka untuk memperhambat perjuangan kami, tetapi kami tidak akan mundur," tegas Pangkrasia.

 

Ia juga mengatakan, tindakan dari anggota TNI/Polri adalah mencabut papan nama sekretariat KNPB dan PRD Wilayah Merauke, mengambil semua spanduk, satu buah bendera KNPB, satu buah white board, dokumen-dokumen, dua buah tas, dan mencabut semua gambar-gambar, semua disita dan dibawa.

 

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Mahasiswa Papua di Sulut Akan Gelar Aksi Damai Peringati Hari Aneksasi

0
“Jadi hasil akhir dari diskusi bahwa tanggal 1 Mey 2024 akan dilakukan aksi damai (aksi kampanye), sementara yang menjadi penanggung jawab dari aksi 1 Mei 2024 ini adalah organisasi KNPB Konsulat Indonesia yang dibawahi oleh saudara Agusten dan Kris sebagai coordinator lapangan,” jelas Meage.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.