Senin 2016-02-22 13:42:35
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Jayawijaya, John Wempi Wetipo, menyetujui kalau dana Otonomi Khusus (Otsus) diaudit kembali sesuai dengan pernyataan Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, kalau Otsus ingin dikembalikan.
“Otsus ini, siapa yang pakai, mengalir ke siapa, untuk siapa dan bagaimana, hal itu yang harus diaudit,” kata Wetipo saat diwawancarai wartawan, Senin (22/2/2016) di halaman aula Universitas Ottow Geissler (UOG), Kotaraja, Jayapura, Papua.
Menurutnya, wacana tersebut baik jika hingga terealisasi. “Mengapa saya takut kalau saya tidak salah gunakan dana Otsus,” ujar Wetipo.
Ia berpendapat, untuk mengembalikan dana Otsus adalah dari rakyat, bukan Pemerintah. “Karena pemerintah hanya jalankan tugas, sesuai kewenangan sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat,” bebernya.
Wetipo dengan tegas menyatakan, “Tidak bisa dari pemerintah yang mengeluarkan sateteman untuk kembalikan dana Otsus. Itu adalah pernyataan yang sangat konyol.”
Jika bukan oleh masyarakat, kata dia, tak logis dana Otsus dikembalikan oleh pemerintah. “Kalau ada pemimpin-pemimpin yang mengatakan Otsus harus dikembalikan, itu perlu dipertanyatakan,” ungkapnya.
Ia juga menggarisbawahi ketidakjelasan perputaran dana Otsus selama ini. “Indikatornya tidak jelas,” ujar Bupati Jayawijaya.
“Pembagian dan Otsus 20%, 80%, saya nantang, pembagiannya rasional kah atau tidak? Saya juga tidak tahu, meski saya juga bupati,” ujar Wetipo.
“Saya dikasih ya, nilainya segitu ya, ujung-ujungnya dana untuk rakyat. Karena yang dibagikan juga orang provinsi to,” pungkasnya.
Bupati Wetipo mengklaim, pemerintah provinsi tidak pernah duduk bersama-sama untuk membicarakan soal dana Otsus. “80% yang dikasih kepada daerah, sekitar 117 miliar rupiah. Karena hal itu, Perda Otsus sudah diatur oleh provinsi. Untuk bidang kesehatan berapa persen, pendidikan berapa persen, ekonomi kerakyatan berapa persen itu diatur oleh provinsi, bukan kami bupati,” tuturnya.
Karena itu, ia menyatakan, “Lebih baik audit kembali dana Otsus.”
DELPIERO GOBAI
