Yakoba Lokbere: Sudah Saatnya Perempuan Papua Bangkit!

Selasa 2015-02-10 02:10:30

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Yakoba Lokbere, Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), mengatakan, kini sudah saatnya perempuan Papua bangkit, maju dan bersaing dengan perempuan-perempuan lainnya di Indonesia.

“Perempuan Papua tidak boleh diam dan hanya menjadi penonton saja, kita harus bisa bangkit dan bersaing dengan perempuan Indonesia lainnya,” kata Yakoba, ketika memberikan sambutan pada acara launching Koalisi Nasional Perempuan Papua Bersatu (KNPPB), di Hotel Grand Abepura, Jayapura, Selasa (10/2/2014) siang.

 

Menurut Yakoba, di berbagai belahan dunia, perempuan dituntut untuk maju dan berkembang, karena itu perempuan Papua juga harus menunjukan hal itu.

 

“Bukan berarti kita mau menyaingi laki-laki Papua, tetapi kami juga mau bilang kepada suami-suami, bahwa kami juga ingin bersaing dengan perempuan lainnya di dunia.”

 

“Kita tidak boleh menyaingi laki-laki karena hukum di dalam Alkitab dan Alquran sudah jelas mengajarkan, bahwa laki-laki tetap menjadi kepala dan kita perempuan adalah penolong,” ujar Yakoba. 

 

Menurut Yakoba, dirinya memberikan apresiasi kepada ibu-ibu dari tujuh wilayah adat Papua, karena telah menginisiasi pembentukan lembaga KNPPB. 

 

“Lembaga ini dibuat untuk mengakomodir kepentingan semua perempuan yang ada di atas tanah Papua, tanpa membeda-bedakan suku dan etnis.”

 

“Kita dituntut untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan tanpa ada egoisme diri sendiri, kita buang pikiran-pikiran yang menjatuhkan diantara kita, kita buang semua sindiran-sindiran negatif yang berkembang saat ini,” tutur Lokbere.

 

Sementara itu, Wati Martha Kogoya, Ketua KNPPB menegaskan, dirinya mewakili semua mama-mama Papua akan bekerja semaksimal untuk membangkitkan lembaga tersebut.

 

“Sudah saatnya perempuan Papua bangkit dan menjadi penentu kebijakan di negeri Papua. Hari ini saya sebagai ketua menyatakan bahwa saatnya perempuan Papua maju dan bersatu di atas tanahnya sendiri,” tegas Wati.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

MIKHA GOBAY