Selasa 2012-06-05 13:26:00
Menurut Jasman, “Saya menyesalkan kejadian ini, sebab ponakan saya ini tinggal di rumah saja, sejak keluar dari rumah bersama dua teman, keduanya kembali, dia ini belum juga pulang.
Jam 07.00 WIT malam kami dapat telpon dari temannya, kalau Yesa sudah meninggal, itu baru kami tahu informasinya,†tutur Jasman.
Lanjut Jasman, jenazah tidak di otopsi, lantaran jelas terlihat luka tembakan dibagian belakang korban dan patah leher.
“Jenazah akan disemayamkan setelah dibicarakan dengan KNPB, belum tahu pasti kapan akan dikubur. Biarkan proses ini diselesaikan sesuai jalurnya,†tutup Jasman di Ruang Jenazah RSUD Yowari.
Selain itu, dalam bentrok ini juga tiga orang mahasiswa dipukul hingga luka parah oleh aparat kepolisian, salah satunya Ponel Taplo yang mengalami luka benturan pada otak belakang dan luka tusukan dilengan kanan.
Dokter Eric yang menangani pemeriksaan ketiga korban luka-luka di RSUD Yowari tidak bersedia memberikan komentar wartawan media ini.
Menurut keterangan Agustinus Kosay, Ketua KNPB Wilayah Sentani, pada pukul 9.30 WIT massa KNPB dari mata jalan pos 7 Sentani mengunakan truk menuju titik kumpul Abe-lingkaran.
Namun, tiba-tiba dihadang aparat keamanan di tanjakan tanjung Elmo, Sentani.
“Saya turun dan bicara dengan mereka, kami disuruh kembali. Permintaan itu kami turuti. Sampai di kampung harapan massa turun dari truk dan jalan kaki. Aparat mengikuti dari belakang. Sempat kami memacetkan jalan. Disini terjadi kesalapahaman antara pihak keamanan dan massa. Â
Terjadi perlawanan dengan polisi, pada saat itulah terjadi penembakan dan pemukulan massa KNPB, sekita pukul 13.30 siang,†jelas Kosay.
Lanjut Kosay, sebagian massa lari ke hutan, mereka kemudian dikejar dan ditangkap lalu di bawa ke Polsek. Selanjutnya dikabarkan mereka dilarikan ke RSUD Yowari dan RS Bayangkara.
Sampai saat ini belum mendapat kepastian kapan anggota KNPB yang tewas akan dikubur. Namun, informasi yang beredar jenazah akan diarak keliling kota oleh massa KNPB.
DORA