ArsipBulan November, Harga Barang di Wamena Kembali Normal

Bulan November, Harga Barang di Wamena Kembali Normal

Sabtu 2015-10-31 08:02:48

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Guna mendata ketahanan stok Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dan stok bahan bangunan lain yang akhir-akhir ini mengalami kesulitan, Dinas Perindagkop Jayawijaya gelar pertemuan bersama para pemasok di Jayawijaya. Termasuk stok akan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, solar dan minyak tanah.

Dari pertemuan ini, dipastikan dalam satu atau dua minggu kedepan stok Sembako dan BBM yang mengalami kelangkaan selama ini bisa teratasi, apalagi didukung oleh sejumlah aviasi penerbangan lama maupun baru.

 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Semuel Munua usai rapat, kepada suarapapua.com, mengatakan, dari keterangan pemasok dalam waktu satu dua minggu ini stok Sembako, bahan bangunan dan BBM yang di Jayapura akan diangkut ke Wamena.

 

“Karena sudah ada 7 pesawat yang beroperasi, yaitu pesawat Trigana Air 2, Three MG 1, Deraya 2, Jayawijaya Dirgantara 1 dan Cardik Air 1.”

 

“Dan Hercules sudah ada di Biak untuk menuju ke sini (Wamena), jadi minggu besok stok barang di Jayapura pasti akan aman. Jadi, kita harap kelancaran ini bisa mengisi kekurangan sebulan lalu, sehingga kedepan normal kembali,” kata Munua siang tadi.

 

Dalam kesempatan rapat, Munua menekankan kepada semua pengusaha agar tidak memanfaatkan kondisi untuk mendapatkan keuntungan yang banyak, sebab keberadaan semua pihak di Wamena karena adanya masyarakat.

 

“Kita ada karena masyarakat, pemerintah ada karena masyarakat, gereja ada karena masyarakat dan pengusaha serta semua orang, jadi mari kita tidak manfaatkan situasi ini untuk meraup kepentingan,” tuturnya.

 

Selain itu, Munua merinci sebab kenaikan harga barang di Jayawijaya. Timbangan pesawat, contoh semen perkilo Rp12.500 jika dikalikan 50 kilo satu sak semen Rp625.000, tambah ongkos beli di Jayapura dan transportasi darat serta biaya pemuatan dibulatkan Rp100.000, maka secara keseluruhan Rp725.000.

 

“Karena demikian, harga 1 sak semen di Wamena Rp750.000 dan itu memang harga yang wajar ketika kita melakukan perhitungan. Jadi, memang yang menjadi kendala adala tarif angkutan pesawat. Harga timbangan Rp12.500 itu yang paling tinggi dan yang terendah Rp9.000 sesuai laporan pemasok,” jelas Munua.

 

Ia juga mengaku tidak begitu tahu mengenai penetapan harga pengangkutan barang per kilo dari Rp9.000-Rp12.500 itu. Menurutnya, bagian itu domainnya rekan-rekan di Perhubungan Udara, apakah betul ada penetapan harga atau tidak.

 

Ketika disinggung ada pengutamaan barang proyek untuk diangkut terlebih dahulu ke Wamena, menurut Munua, pihaknya selalu melakukan pengawasan di bandara untuk memastikan barang yang naik ke Wamena.

 

Jika kekurangan stok di gula, kata dia, pihaknya sarankan kepada pihak aviasi untuk utamakan angkut gula dan hal itu juga yang dilakukan terhadap bahan kebutuhan lainnya.

 

Munua menambahkan, kesulitan yang dialami masyarakat Jayawijaya belakangan ini disebabkan karena pada pertengahan September lalu dari 10 pesawat turun drastis hingga 4 pesawat. Hal ini yang memang menyulitkan kelangkaan seluruh kebutuhan di Jayawijaya.

 

“Sehingga kita musti cicil-cicil untuk kembalikan ke kondisi normal. Kami pastikan pada pertengahan November normal, hanya saja tergantung dari cuaca dan pesawat, karena memang kita ini hanya satu jalur, yaitu udara,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Disperindagkop mengeluarkan surat peringatan kepada pengusaha-pengusaha yang mendatangkan BBM industri dan semen khusus proyek dan penyalur BBM melalui Wamena dikenakan biaya Rp500.000, serta dimintai laporan pengadaan setiap bulan.

 

Jika pengusaha tidak memenuhi ketentuan ini, surat peringatan itu menegaskan perusahaan dimaksud dilarang melakukan kegiatan usahanya.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.