ArsipPemprov Diminta Intervensi Kelangkaan BBM di Pegunungan Tengah Papua

Pemprov Diminta Intervensi Kelangkaan BBM di Pegunungan Tengah Papua

Rabu 2015-10-28 09:13:00

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Dampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kabupaten Jayawijaya, Papua, juga dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya.

Biaya ongkos taksi Wamena-Lanny Jaya per orang mencapai Rp. 200.000 – Rp. 300.000, dari yang sebelumnya per orang Rp. 150.000. Sementara, BBM jenis premium maupun solar per liter Rp. 150.000.

 

Ketua DPRD Lanny Jaya, Terius Jigibalom mengatakan, akibat kelangkaan BBM ini, harga Sembako di Lanny Jaya meningkat drastis. Hal ini terjadi selama beberapa bulan terakhir, yang mana kondisi ini dirasakan oleh seluruh masyarakat Lanny Jaya.

 

“Akibat dari kelangkaan BBM ini, harga barang semuanya naik. Dalam kesempatan ini kami minta intervensi Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk melihat kondisi ini.” 

 

“Lebih khusus lagi kami minta kepada Gubernur Papua dan DPRP, karena persoalan ini sudah dirasakan oleh masyarakat di 7 kabupaten Pegunungan Tengah,” kata Terius Jigibalom di Cafe Pilamo Wamena, Rabu tadi.

 

Ketika disinggung mengenai kuota BBM bagi Kabupaten Lanny Jaya, kata Jigibalom, biarpun dilihat dari kuota, tetapi semua pengurusan pajak kendaraan dilakukan di Jayawijaya pada Kantor Samsat.

 

“Pajaknya semua masuk di sini (Jayawijaya) dan BBM-nya juga kan masuk di sini, jadi kita jangan lihat dari kuotanya.” 

 

“Jadi, saya mau bilang, jangan kita baku tipu sudah. Kan yang lakukan pembagian kuota itu pihak pertamina Provinsi, jadi kita tidak bisa bilang ini kuota Lanny Jaya berapa dan kabupaten ini berapa,” katanya.

 

Telius mengatakan, sebaiknya pemerintah Jayawijaya cek langsung ke bandara, pesawat mana saja yang angkut BBM dari kabupaten pemekaran.

 

Dia juga minta kepada pihak Pertamina untuk menambahkan kuota BBM di wilayah Pegunungan Tengah Papua, supaya menjawab masalah kelangkaan ini. Sebab jika tidak ada penambahan kuota, persoalan ini akan terus terjadi.

 

Tetapi, ia mengakui pihaknya belum menyurati ke Pertamina untuk adanya penambahan kuota BBM. Sedangkan pihaknya akan dorong supaya Pemerintah Lanny Jaya menyurati Pertamina terkait kuota BBM ini.

 

Mengenai rencana DPRD Jayawijaya menyurati pihak Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD daerah pemekaran untuk membahas perihal kelangkaan BBM yang berakibat hingga ke Sembako, Jigibalom menanggapi positif walaupun dirinya belum mengetahu hal tersebut secara jelas.

 

“Ya, langkah itu saya sebagai Ketua DPRD Lanny Jaya sangat mendukung, supaya persoalan kelangkaan ini bisa terselesaikan. Kebetulan Jayawijaya adalah kota transit dan kota jasa, maka tidak salah jika pihaknya melakukan pertemuan itu,” tutur Jigibalom.

 

Di tempat terpisah, Ketua Komisi B DPRD Jayawijaya, Christian Kendek Padang mengakui rencana surat yang akan dilayangkan ke pihak pemerintah dan DPRD kabupaten pemekaran tergantung ke pimpinan DPRD Jayawijaya.

 

“Usai hearing minggu lalu, hasilnya kami sudah sampaikan ke pimpinan, jadi sekarang pada prinsipnya kami sedang menunggu tindaklanjut dari pimpinan,” kata Christian tadi siang.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.