ArsipSekda Jayawijaya: BBM Subsidi Hanya Untuk Masyarakat

Sekda Jayawijaya: BBM Subsidi Hanya Untuk Masyarakat

Senin 2016-01-25 11:25:49

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menghimbau untuk menggunakan BBM subsidi dan industri di seluruh APMS sesuai dengan kendaraan berplat merah dan pribadi agar tidak memboros BBM dengan kuota yang ada.

Hal itu disampaikan Sekda Kabupaten Jayawijaya, Yohanes Walilo, kepada wartawan, Senin (25/1/2016) di Wamena.

 

Kata Sekda, sejak tanggal 1 Januari 2016 untuk kendaranan dinas plat merah tidak boleh gunakan BBM subsidi, hal itu sesuai dengan aturan dari pusat.

 

Ditegaskan, BBM subsidi hanya diperuntukan bagi masyarakat yang tak mampu. Kebijakan pemerintah daerah saat ini, lanjut Sekda, semua kendaraan dinas baik motor maupun mobil tidak boleh isi di APMS yang subsidi.

 

“Lalu kita mengambil langkah menunjuk APMS Anuwarudin dan yang lain yang menjual BBM industri nanti kita isi. Dengan harga headnya 25.000 per liter,” ujar Sekda.

 

“Itu satu kebijakan yang kita ambil, supaya menjawab tuntutan dari masyarakat bahwa BBM yang diperuntukan untuk subsidi bagi masyarakat tidak mampu jangan diisi oleh pemerintah yang menurut mereka bahwa sudah punya dana. Oleh karena itu, kami ambil langkah seperti itu.”

 

“Kami sudah tugaskan kepada Perindagkop mengaturnya melalui kartu. Jadi, kita siapkan kartu sebulan isi tiga kali. Kalau tanggal isi tanggal satu berarti tanggal 10 kemudian tanggal 20 dan kembali lagi tanggal satu,” kata Sekda.

 

Menurut Sekda, dengan harapan, sepuluh hari itu jika orangnya tidak melakukan perjalanan keluar kota utamakan orang itu bisa pakai sepuluh hari dengan BBM satu kupon itu. Bahkan sisa-sia dia bisa isi lagi. Jadi, diatur secara teratur untuk kebutuhan BBM.

 

Dikatakan, kebijakan tersebut pemerintah daerah sudah anggarkan dana Rp2 Miliar. Selisih antara BBM subsidi dan industri itulah yang pemerintah tanggung, sehingga tidak bebani pada pegawai tetap dapat mengisinya harga subsidi dan industri tanggungan pemerintah dengan dana Rp2 Miliar.

 

“Sebenarnya dana 2 Miliar itu tidak cukup dalam satu tahun, tetapi kita coba jalankan dulu dengan itu. Nanti di pertengahan dirubah kalau tambah akan kita lihat,” ujar Walilo. 

 

Untuk itu, kata Sekda, “Saya ingatkan kepada Perindagkop agar datakan ulang kembali, jadi saat isi jangan tanpa mobil dan STNKnya, dengan demikian kita menghemat BBM yang ada, semua harus dengan mobil dan tunjukan STNK.”

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

DIUS KOGOYA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa...

0
“Kami coba terus untuk mengedukasi masyarakat, termasuk para konsumen setia SPBU agar mengenal Pertamina, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai alat pembayaran non tunai dalam setiap transaksi BBM,” jelas Edi Mangun.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.