ArsipBentrok Antarwarga Distrik Muliama dan Ibele Sepakat Berdamai

Bentrok Antarwarga Distrik Muliama dan Ibele Sepakat Berdamai

Senin 2016-01-04 10:30:29

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Polres Jayawijaya memfasilitasi pertemuan antara masyarakat distrik Muliama dan distrik Ibele, Kabupaten Jayawijaya, Papua, untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada malam pergantian tahun, Kamis (31/12/2015).

Dalam pertemuan yang berlangsung Senin (4/1/2016) di halaman Mapolres Jayawijaya, kedua belah pihak menyepakati adanya perdamaian.

Proses penyelesaian dilakukan dengan penandatanganan surat kesepakatan perdamaian yang ditandatangani oleh kedua belah pihak bahwa tidak akan ada lagi perang antar warga, sambil menunggu kepastian penyelesaian adat.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Semmy Ronny TH Abaa usai pertemuan itu mengatakan, upaya penyelesaian dari kedua belah pihak merupakan suatu niat baik untuk mengakhiri permasalahan yang berujung bentrok antarwarga.

“Proses penyelesaian ini merupakan upaya lanjutan dari kaitan dengan konflik yang terjadi diantara warga Ibele dengan Muliama pada tanggal 1 Januari 2016 lalu, dan tentunya akan dilakukan secara adat orang Wamena,” ujar Kapolres kepada wartawan.

Dijelaskan, dari hasil permbicaraan itu ada permintaan agar pelaku penikaman yang terjadi di Jayapura 29 Desember 2015 hingga mengakibatkan meninggalnya Wellem Wetipo dapat dihadirkan untuk dapat diselesaikan secara adat orang Wamena.

“Hasil komunikasi saya dengan Kapolres Jayapura Kota, pelaku saat ini sedang ditahan di Polsek Abe, jadi saya akan kirim empat personil Polres Jayawijaya besok untuk melakukan penjemputan dan dibawa ke Wamena. Nanti dari sini akan dilanjutkan dengan pembicaraan lanjutan,” tuturnya.

Kapolres menambahkan, meski pertemuan itu berujung pada kesepakatan, pihaknya sangat berterimakasih atas kesadaran masyarakat yang bersama-sama menginginkan kedamaian di wilayah Jayawijaya.

Selain itu, untuk mengawal terselesaikannya kasus ini hingga tuntas, pihaknya akan tetap melakukan upaya perventif dan akan tetap menempatkan personil menjaga dan mencegah kemungkinan upaya pihak ketiga ingin memprovokasi.

Sedangkan, upaya penyelesaian berdasarkan proses hukum yang berlaku di negara ini akan dilakukan, baik pelaku yang ada di Jayapura tetap diproses di Jayapura dan untuk pelaku yang ada di Wamena akan diselesaikan di Wamena.

Sementara itu, Kepala Distrik Muliama, Firdaus Wenda menyesalkan terjadinya konflik diantara masyarakat dari kedua Ditrik ini dan tidak menginginkan kejadian serupa terjadi lagi.

“Kami dari pihak distrik Muliama siap jamin keamanan di sana, karena kami sudah dua hari lalu lakukan antisipasi untuk tidak melakukannya lagi. Karena kejadian ini kami merasa rugi karena kami membutuhkan banyak tenaga.”

“Masyarakat dapat menyerahkan kepada pihak keamanan untuk diselesaikan cepat,” ungkap Firdaus.

Senada disampaikan Laudi Mosib, senior Ikatan Ibele Muliama (ELIMA).

Mosib berharap, menyusul kasus ini, oknum tertentu tidak melampiaskan emosinya kepada mahasiswa dan pelajar asal Ibele Muliama yang berstudy di kota Jayapura.

“Saya berharap, oknum itu bukan pelajar dan mahasiswa jadi pihak aparat keamanan bisa memprosesnya secara hukum. Hari ini juga sudah buat pernyataan, jadi tidak boleh lagi ulangi. Mahasiswa di Jayapura harus bersatu,” kata Mosib.

Editor: Mary

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Partai Demokrat se-Papua Tengah Jaring Bakal Calon Kepala Daerah Jelang Pilkada...

0
Grace Ludiana Boikawai, kepala Bappiluda Partai Demokrat provinsi Papua Tengah, menambahkan, informasi teknis lainnya akan disampaikan panitia dan pengurus partai Demokrat di sekretariat pendaftaran masing-masing tingkatan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.