ArsipTerjadi Kelangkaan BBM dan Sembako di Jayawijaya

Terjadi Kelangkaan BBM dan Sembako di Jayawijaya

Jumat 2015-10-23 02:09:08

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Tertundanya hearing antara DPRD, Pemerintah, pihak aviasi dan Forum Masyarakat Jayawijaya se-Pegunungan Tengah Papua untuk membicarakan soal kelangkaan BBM dan Sembako di Jayawijaya, akhirnya dilaksanakan Kamis kemarin.

Hearing yang terlaksana sekitar pukul 10:58-1:30 Wit di ruang Komisi B DPRD Jayawijaya itu telah memunculkan persoalan mendasar yang selama ini tersembunyi.

 

Ada pengutamaan pesawat dalam mengangkut barang dari Jayapura ke Wamena untuk kepentingan kelompok, sementara kebutuhan masyarakat akan BBM dan Sembako diabaikan di Sentani.

 

Kondisi ini kerap kali terjadi setiap akhir tahun dan untuk saat ini terjadi sejak bulan akhir Agustus hingga Oktober menuju bulan Desember 2015.

 

Karel Tehupurin, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Jayawijaya mewakili Pemerintah Jayawijaya dalam hearing itu mengatakan, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jayawijaya akibat kurangnya pesawat yang mengangkut dari Jayapura ke Wamena.

 

“Akibatnya harga BBM melonjak tinggi, termasuk sembako yang tidak diberangkatkan dari Sentani. Tetapi saya akui regulasi di daerah ini sangat menyulitkan,” kata Karel di ruang Komisi B DPRD Jayawijaya, Kamis (23/10/2015) kemarin.

 

Namun, pernyataan itu ditepis Pelaksana Harian (PLH) Kepala Bandara Kelas 1 Wamena, Ferdinan Ballatu. Menurutnya, penyediaan armada pesawat udara di Jayawijaya sangat cukup, bahkan kapasitasnya sudah memadai.

 

“Bahkan hari ini (kemarin) ada aviasi baru yang sudah masuk dan besok (Jumat) ada juga aviasi baru yang akan masuk. Saya lihat hanya Cardik Air yang tidak berjalan, tetapi pesawat lain yang ada sangat cukup untuk menjawab semua kebutuhan pokok yang selama ini tidak terlayani,” ungkap Ballatu.

 

Selain itu, ia membeberkan, selama aviasi penerbangan yang hendak berbisnis di daerah ini, tetapi terkendala dengan rekomendasi Pemerintah Daerah Jayawijaya yang memungkinkan para pengusaha itu mengurungkan niatnya.

 

“Bagaimana, jika mau usaha penerbangan harus ada rekomendasi dari Bupati, jika tidak ada sulit. Jadi, banyak pengusaha penerbangan yang tidak masuk. Kami di bandara siap keluarkan slot dan itu kami lakukan hanya saja terbentur dengan rekomendasi ini,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Anthon, perwakilan Trigana Wamena menanggapi kekurangan penerbangan pesawat untuk mengangkut BBM dan sambako. Ia mengatakan, khusus untuk Trigana ketersediaan pesawat cargo sangat mencukupi.

 

Ia mencontohkan, dulu hanya dengan pesawat jenis Foker pihaknya mampu melayani kebutuhan BBM dan Sembako, sekarang sudah menggunakan pesawat jenis Boeing.

 

Menurutnya, kapasitas pesawat Boeing sangat mencukupi, hanya saja ada pengutamaan pemuatan barang proyek untuk diangkut ke Wamena, sehingga BBM dan Sembako terbengkalai di Sentani.

 

“Sebenarnya semuanya mau diangkut, tetapi dibatasi untuk mengangkut bahan-bahan proyek terlebih dahulu, sehingga BBM dan Sembako tertinggal. Memang setiap akhir tahun kondisi ini terjadi,” terangnya.

 

Ence, dari Forum Masyarakat Jayawijaya menilai, dengan kondisi ini ada permainan pejabat untuk mengutamakan bahan proyek mereka diangkut, sehingga BBM dan Sembako yang harganya meningkat yang dibutuhkan masyarakat malah terbengkalai.

 

“Pada akhir tahun seluruh proyek mau diselesaikan, jadi mereka prioritaskan bahan proyek dan abaikan BBM dan Sembako. Jadi, ini yang selama ini terjadi ya. Termasuk ada penimbunan BBM bersubsidi yang dilakukan oknum pejabat Jayawijaya untuk kepentingan mereka,” tegas Ence dalam rapat itu.

 

Selain itu, Maikel Womsiwor menegaskan, oknum pejabat yang menggunakan BBM bersubsidi harus dihentikan.

 

“BBM subsidi hanya diperuntukan bagi rakyat tidak mampu, bukan pejabat. Pejabat yang menggunakan BBM subsidi harus hentikan. Kamu stop monopoli,” tegas Maikel.

 

Akhirnya rapat diakhiri dengan hasil yang diajukan ke Pimpinan DPRD Jayawijaya untuk mengundang pemerintah daerah  bersama stakeholder guna mencari solusi tepat atas kelangkaan BBM dan Sembako ini.

 

“Ya, kami akan ajukan semua hasil ini ke pimpinan kami untuk mengundang pemerintah dan elemen lainnya untuk membicarakan dalam forum besar lagi,” kata Ketua Komisi B DPRD Jayawijaya, Christian Kendek Padang.

 

Atas kondisi ini, seorang pedagang di Wamena yang enggan sebutkan namanya mengaku kesal kepada pihak kepolisian dari Polres Jayawijaya dan Satpol PP yang belakangan ini melakukan sweeping BBM di rumah-rumah dan kios-kios.

 

“Mereka musti lakukan penjagaan di bandara, supaya ketahui siapa yang kirim BBM dan apakah ada surat ijin atau tidak? Jangan kami, karena kami cuma orang ketiga atau keempat. Ada pasti orang pertama dengan kepentingannya,” ungkapnya.

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.